Mohon tunggu...
Alpina TiaraEfendi
Alpina TiaraEfendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - 21107030018

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Usapan Lembut di Tengah Badai

22 November 2024   12:21 Diperbarui: 22 November 2024   12:34 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karin merasa tidak nyaman, ia pun terbangun. Ternyata listrik sudah menyala dan hujan sudah reda hanya masih terdengar suara rintik-rintik gerimis diluar. Karin bangun dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi. Sebelumnya, ia menyempatkan diri membuka layar handphone nya berharap kekasihnya telah membalas pesan. Namun sayang, belum ada pesan masuk dan di layar terlihat saat itu telah pukul 01.35. 

Setelah kembali dari kamar mandi, Karin mendengar dering telepon dari handphonenya. Ia bergegas meraih ponsel nya beranggapan bahwa kekasihnya yang menelepon. Ternyata telepon itu dari 'Ibu' nama yang diberikan Karin untuk ibu dari kekasihnya. 

"Assalamualaikum ibu, ada apa" Tanya karin dengan rasa bingung karena mendengar suara tangis dari seberang sana.

"Rin, ini mbak Alya" jawab seorang wanita diseberang sana yang ternyata adalah kakak perempuang dari kekasihnya.

"iya mbak ada apa? kok nangis, Ibu mana? Ibu gak kenapa-kenapa kan, kenapa teleponnya di kakak?" Karin menghujani Alya dengan pertanyaan dan penuh kecemasan.

"Rin, hiks hiks ibu pingsan rin. Aldoo.." Ucapan Alya terpotong karena Karin tak sabar memotong omongan Alya.

"Ka, Ibu pingsan kenapa? mas Aldo dari tadi gak ngabarin aku mbak, dia gak sama aku. Dia kemana sih, ibu pingsan dia malah gak bisa dihubungi" Karin memotong ucapan alya dengan sedikit emosi

"enggak, Rin hiks hiks hiks. Ibu ping hiks san, waktu hiks Ambulance datang hiks hiks mengantar jenazah Aldo hiks hiks hiks" ucap Alya terbata-bata menahan tangis.

Karin yang mendengar ucapan Alya pun seketika merasa lemas, pandangannya kabur dan Karin pun terjatuh tak sadarkan diri.

Karin merasakan seseorang mengusap rambut nya dengan lembut sambil berbisik. "sayang, bangun udah gak hujan".  Sentuhan itu, rasanya sama seperti saat hujan badai semalam. Saat itu, ketika listrik padam ditengah hujan lebat Karin merasa ada seseorang yang berjalan menghampirinya. Ditengah rasa takutnya ia tiba-tiba merasakan sentuhan lembut dikepalanya. Ya, ada seseorang yang mengusap kepalanya dengan halus. Karena merasa sangat mengantuk, Karin akhirnya tertidur. Dan ketika terbangun, dia mendapati dirinya sendirian dikamar itu, hujan pun sudah reda. Ia berfikir mungkin dirinya hanya berhalusinasi atau bermimpi.

Namun, saat ini Karin merasa suara itu jelas ditelinganya. Suara yang begitu familiar. Suara seseorang yang sangat berarti dihidupnya. Ya, Suara Aldo kekasihnya. Seketika, Karin terbangun dari pingsan nya. Dia mencoba membuka mata, benar saja ada sosok Aldo tengah duduk di sampingnya sambil tersenyum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun