Pukul dua siang, setelah hampir satu jam menunggu, bus pun masuk kapal. Aku memilih naik ke lantai paling atas kapal daripada menunggu di dalam bus sambil tiduran layaknya kernet-kernet itu, juga tidak masuk ke ruangan istirahat karena tidak ingin mengeluarkan biaya lagi. Aku berdiri di pinggiran kapal memperhatikan laju kapal yang begitu lambat.
"Haiiii," seseorang mengagetkanku.
"Oh haiii," ucapku sembari memalingkan pandangan ke arahnya.
"Tujuan ke mana?"
"Malang," jawabku singkat.
"Oalah sama. Aku juga mau ke Jawa Timur tapi bukan ke Malang, ke Surabaya tepatnya."
"Oh," aku menganguk-anggukkan kepala.
"Kuliah atau kerja?"
"Kuliah."
        Aku sebenarnya tidak ingin melakukan pembicaraan dengannya. Selain karena aku adalah sosok pendiam juga karena tidak ada bahan obrolan.
        Ada jeda cukup panjang di antara kami. Mungkin saja jawabanku kurang menarik baginya atau bisa jadi ia sudah malas mengobrol denganku.