Sungguh membanggakan! Betapa tidak! Dr. Gerry tidak segan-segan memproklamirkan tekadnya untuk sungguh "Say NO To Corruption." Dan hal itu ia yakin bisa ia tanamkan pada generasi muda harapan bangsa yang ia ayomi di kampusnya. Â
Sungguh! Itu merupakan tanggung jawab sosial dan politik dari gelar doktor ilmu komunikasi yang ia raih, tegasnya.
Masih menurut Dr. Gerry, ilmu komunikasi akan berkontribusi sangat signifikan bila ada kerja sama berkesinambungan antara media massa, akademisi, masyarakat madani, dan semua elemen. Ilmu komunikasi menjadi jembatan yang baik untuk sosialisasi dan edukasi pendidikan anti-korupsi. Misalnya, melalui layanan iklan-iklan yang mendidik.
Sempat kumpul di Agupena Sikka
Selain semua data di atas yang bisa penulis dapatkan dari berbagai sumber termasuk dari orang dekatnya yang penulis kenal, satu hal lagi yang lebih ingin penulis kemukakan adalah sosok Dr. Jonas KGD Gobang yang penulis kenal selama kami bergabung di Agupena Sikka pada tahun 2015.
Bersama Drs. Dere Yakobus Beoang, M. Th., penggagas berdirinya Asosiasi Guru Penulis Nasional (Agupena) Indonesia cabang Sikka yang kala itu jadi ketua, Dr. Gerry menerima tugas sebagai wakilnya. Saya sendiri menjadi anggota seksi Publikasi. Ketika itu hanya ada 3 seksi, yakni  seksi Humas diketuai Drs. Yuven Fernandez, seksi Pendidikan dan Pelatihan diketuai Drs. Gerardus Gili dan seksi Publikasi diketuai Johanes Jonas Teta, S. Pd.
Dr. Gerry, di tengah kesibukannya selain sebagai dosen juga sebagai seorang kandidat doktor saat itu selalu menyempatkan diri untuk hadir dalam kegiatan penyusunan visi, misi dan program lembaga pengembangan potensi tulis-menulis di kalangan guru dan dosen itu. Sedianya acara pengukuhan lembaga tersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2015 namun karena ada kendala teknis yang tidak mudah dijelaskan, akhirnya masih tertunda hingga hari ini.
Beberapa bulan lalu, ketika penulis menemui seorang guru di MTs. Attaqwa Beru-Maumere, pak Abang Arsyad, S. Pd, untuk konfirmasi beberapa hal terkait tulisan penulis untuk buku antologi penulis bersama rekan-rekan penulis dari berbagai daerah di Indonesia berjudul "Marwah Tak Sekadar Kisah: Kumpulan Perjalanan, Menguntai Makna, Meresap Bahagia", ibu dari guru tersebut sempat menanyakan kepada penulis tentang Agupena Sikka.
Penulis hanya menyampaikan bahwa mudah-mudahan masih bisa dilanjutkan lagi kegiatannya. Tidak bisa dibilang dihidupkan lagi karena memang belum pernah dikukuhkan lembaga itu.
Harapan penulis dan tentu juga menjadi harapan banyak guru dan dosen lain, dalam posisi sekarang, sebagai pimpinan universitas, Dr. Gerry dan para pimpinan kampus lainnya di kabupaten Sikka bisa hidupkan kembali Agupena Sikka. Agar bisa lahir bayi yang pernah hampir lahir kala itu Dalam KOMPOSISI DAN PERSONALIA PENGURUS ASOSIASI GURU PENULIS INDONESIA (AGUPENA) CABANG SIKKA PERIODE 2015-2018 (lihat "Agupena Sikka Dibentuk" dalam Kompasiana), jelas tertera Rektor Universitas, Ketua Sekolah Tinggi, Direktur Politeknik, Ketua DPD PGRI Kabupaten Sikka masuk dalam Dewan Pembina. Meski di tengah kesibukan yang tentu semakin meningkat, kiranya masih bisa menyempatkan diri untuk membersamai kami dalam urusan tulis menulis. Bukan hanya dalam urusan pendampingan saja tetapi sampai memikirkan bersama anggota Dewan Pembina lainnya untuk memfasilitasi tersedianya media penerbitan sebagai penyaluran hasil karya tulis selain media yang kini bertaburan di mana-mana
Pernah minta koreksi tulisan penulis