Kampus "Non scholae, sed vitae discimus" yang berlokasi di Jl. Kartini nomor 3 Maumere, kabupaten Sikka, NTT persis dua bulan lebih empat hari, hari ini, memiliki rektor baru. Tepatnya Senin, 27 Mei 2024, kampus yang bernama "Nusa Nipa" yang diambil dari nama asli Pulau Flores ini mempunyai rektor baru bernama Dr. Jonas Klemens Gregorius Dori Gobang, S. Fil., M.A. Pengampu mata kuliah Dasar-dasar Filsafat dan Logika, Filsafat Ilmu, Retorika, Komunikasi Politik dan Filsafat Politik, Komunikasi Antarbudaya, dan Kajian Media ini dilantik oleh Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa, Drs. Sabinus Nabu menjadi rektor untuk periode 2024-2028. Dr. Gerry Gobang, begitu beliau biasa disapa, menggantikan Dr. Ir Angelinus Vincetius, M. Si yang telah menjabat sebagai Rektor Unipa Maumere selama dua periode. Â Â
Menulis kembali tentang sosok Dr. Gerry Gobang dua bulan kemudian setelah pelantikannya, rasanya hanya akan mengulang-ngulang saja apa yang telah diulas berbagai media. Bahwa Dr. Gerrry Gobang putra kelahiran Lela, Kabupaten Sikka pada 08 April 1975; buah hati bapak Jonas Petrus Teiping Gobang (alm) dan mama Maria Consolata da Silva (alm) mulai menjalankan tugas sebagai dosen di kampus orange itu sejak tahun 2006, semua sudah tahu. Bahwa pria yang  menyelesaikan studi sarjana (S1) di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Maumere pada 1999 kemudian menyelesaikan program S2 bidang ilmu komunikasi di Universitas Gajah Madah (UGM) Yogyakarta pada 2011, juga sudah dipaparkan di berbagai media. Selanjutnya, ... bahwa pada  5 Januari 2016 jebolan SMA Seminari Hokeng  itu berhasil mempertanggungjawabkan disertasi berjudul "Wacana Korupsi di Provinsi NTT Dalam Media Massa Cetak" di hadapan dewan penguji disertasi Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, pun semua sudah tahu. Beliau mengambil perspektif studi wacana kritis atas berita korupsi pada surat kabar lokal Pos Kupang, Flores Pos, dan Timor Expres, sudah bisa ditemui di berbagai pemberitaan. Kemudian, Dr. Gerry Gobang pernah mewakili Unipa Maumere menyajikan "Questioning on Press Role Toward Public Interest and The Need of Media Literacy" dalam suatu Konferensi Internasional Ilmu Komunikasi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) pada 20-21 Juli 2022 pun sudah kita ketahui bersama. Lalu apa yang ingin dipaparkan penulis di sini?
Kerendahan hati
Salah satu poin penting sehubungan dengan pelantikan beliau yang menurut penulis perlu diberi perhatian khusus adalah pernyataannya ketika memberi sambutan usai dilantik.
"Terimakasih atas semua yang telah kami terima, sebagai bekal bagi kami untuk dibentuk, kami belajar dan terus belajar sehingga kami dapat melaksanakan kepercayaan ini yang sangat amat besar ini untuk kami jalankan dengan sebaik-baiknya,"demikian Dr. Gery Gobang dalam sambutan pelantikannya, Senin 27 Mei 2024.
Ungkapan itu jelas mencerminkan kesadaran beliau bahwa betapa berat tugas sebagai seorang rektor. Tidak ada pernyataan bahwa beliau sudah mencapai tingkat doktoral sehingga sungguh siap menjalankan tugas baru itu dengan mudah. Bahkan beliau berjanji akan terus belajar agar bisa mengemban beban baru itu dengan baik.
Tentu saja tidak ada rasa ragu sama sekali dalam menerima tongkat estafet itu. Tetapi kesadarannya sebagai manusia yang selalu masih "in the process of becoming" lah yang membuatnya membangun tekad kuat untuk selalu mengisi diri agar lebih baik dan lebih baik lagi di zaman disrupsi ini.
Say No To Corruption
Hal berikutnya yang penulis pandang perlu untuk di "blow up" adalah konsep beliau tentang "SADAR AKAN BAHAYA LATEN KORUPSI". Hali itu beliau lontarkan usai meraih gelar doktor dalam bidang komunikasi. Hampir tak ada media yang menjadikan poin maha penting ini menjadi headline. Untuk "tujuan membuat gaung kesadaran anti korupsi lebih menggema ke mana-mana" lah maka tulisan ini penulis tayangkan meski terasa agak telat.
Dan agar benar-benar autentik, mari kita lihat pernyataan langsung beliau:
"Saya tidak berambisi untuk menyelesaikan semua masalah. Paling tidak, saya akan masuk ke dunia kampus dan mempersiapkan generasi muda yang lebih SADAR AKAN BAHAYA LATEN KORUPSI saat ini dan membangun karakter untuk mengatakan tidak pada korupsi," tegas Gerry sebagaimana dilansir IndonesiaSatu.co.