Begitulah Megawati, wanita paling tegar di Indonesia, yang sudah mengalami pahit manis kehidupan. Pamornya tidak pernah menyusut sekali pun pernah dua kali dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, pada Pilpres 2004 dan 2009. Malah, kini SBY yang kehilangan pamor.Â
Megawati kemudian menginsyafi takdirnya bahwa dirinya hanya boleh menjadi presiden selama tiga tahun setengah saja, ketika pada Pilpres 2012 ia memilih mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDIP. Padahal, jika ia ngotot, bisa saja dirinya kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden, toh tidak ada kader PDIP yang akan mencercanya.Â
Ia seakan tahu diri. Ia memilih menikmati menjadi 'penasehat' presiden yang bahkan berani menyebut presiden sebagai petugas partai. Dan, ia sama sekali tidak merasa bersalah dengan mengatakan hal itu, termasuk kini ketika meremehkan para wanita Indonesia yang hanya tahu menggoreng. []Â
Disclaimer: Judul tulisan ini terinspirasi dari tulisan Pengeran Siahaan "Ajari Kami Cara Membenci Jurgen Klopp" di Detiksport.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H