Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Aduh Harga Gula dan Bawang, Setop Tagar Terserah!

18 Mei 2020   17:27 Diperbarui: 19 Mei 2020   21:04 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam artikel Okezone ini Jokowi juga mengakui bahwa yang masih naik beras walaupun naik sedikit. Namun, yang menjadi perhatian Pak Jokowi sebetulnya adalah harga gula yang tidak bergerak sama sekali, justru naik menjadi Rp19 ribu. Bawang putih, bawang Bombay juga belum turun, imbuh Beliau. 

Perlu juga diketahui bahwa harga bawang merah saat ini Rp 51 ribu, meningkat dari harga acuan Rp 32 ribu per kilogram.

Lebih jauh Beliau mempertanyakan sejauh apa langkah-langkah yang sudah diambil oleh Kementerian Perdagangan dalam mengendalikan harga-harga tersebut. Waduh santun sekali Wong Solo ini. Dengan bawahan sehalus itu ya. Dengan anggota kabinet sehati-hati itu ya.

Kesia-siaan Operasi Pasar

Walaupun terasa sangat lemot, gayung masih tetap bersahut. Pada tanggal 16 Mei, kira-kira hampir satu bulan setelah telekonferensi Jokowi tersebut, Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, menggelar operasi pasar. Ini dilansir secara masif oleh media daring.

CNBC Indonesia, misalnya, 16 Mei, tayang artikel dengan judul Disentil Jokowi Gula Mahal, Mendag Agus Gelar Operasi Pasar. Praktik lama yang jika ada kenaikan harga pangan, akan diiringi dengan peliputan media yang masif atas akting pejabat negara baik pusat maupun daerah untuk meluncur ke operasi pasar. 

Harga ngak ngaruh. Harga ya tetap tinggi di lokasi operasi pasar itu sendiri apa lagi di pasar-pasar yang lain. Di pasar tradisional Bojong Gede, Bogor, misalnya, harga gula pasir tetap Rp19 ribu per kg dan dalam kemasan curah dengan kualitas yang rendah. Gula pasir kemasan dengan kualitas bagus tetap belum ada di jaringan Alfamidi dan lain-lain yang serupa.

kondisi kelangkaan mulai berjangkit. Susu cair perlahan-lahan juga sudah hilang dari rak jaringan Indomaret dan lain-lain.

Kalau kita browsing di internet, berita kisruh gula ini sebetulnya sudah berlangsung sejak bulan Januari. Kemudian, disusul oleh berita operasi pasar. Terus membulat begitu hingga saat ini.   

Isteri saya kemarin berkata sambil menghela napas ya akhirnya Indonesia Terserah. Apa itu say kata saya? Wah akang terlambat nikh katanya sudah viral sejak kemarin. Oh ternyata itu Lagu "Terserah" The Rap Up Indonesia yang kemudian viral dengan Tagar Indonesia Terserah di berbagai sosial media. 

Saya katakan pada isteri saya bahwa gaya leadership Mas Jokowi yang weak sangat mencolok ketika Wapres bukan lagi JK. Hal yang serupa dialami juga oleh Mas SBY ketika posisi Wapres sudah beralih dari JK ke Boediono. Namun, lanjut saya ada hal besar yang tersembunyi dari perilaku Jokowi terkini.

Kebijakan Hambatan Tarif dan Hambatan Bukan Tarif

Mungkin kita iri dengan Malaysia dan Singapura yang harga pangan mereka sangat stabil walaupun menjelang lebaran dan tahun baru serta relatif masih stabil di tengah badai Korona saat ini. Sederhana. Sangat sederhana sebetulnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun