Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gedung Sarinah, National Heritage dan Kapitalisme Negara

12 Mei 2020   09:00 Diperbarui: 12 Mei 2020   09:03 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sarinah Baru dan Sarinah Lama. diolah dari beberapa sumber

Dalam kondisi seperti itu, pemerintah, tentu saja, jangankan menerima dividen yang sedikit lebih banyak dari yang pernah di terima dari PT Sarinah (persero) ini  di tahun 2011 dan 2014, tetapi pemerintah dan beberapa BUMN yang lain termaksud tidak menerima dividen sama sekali dalam waktu puluhan tahun ke depan. 

Selain itu, tidak tertutup kemungkinan Sarinah Baru mengalami kerugian kronis dalam tahun-tahun mendatang dan ini secara langsung mengrogoti modal pemerintah di PT Sarinah ini.

Pengalaman Buruk BUMN Sektor Properti

Ada empat BUMN di sektor Properti. Keempat BUMN tersebut adalah: (i) PT Perusahaan Pengelola Aset; (ii) PT Bhanda Gara Reksa; (iii) PT Hotel Indonesia Natour, dan (iv) PT Sarinah yang sedang kita bahas saat ini. KInerja BUMN di sektor Properti ini sangat buruk. Misal, PT Hotel Indonesia Natour yang mengelola 14 jaringan hotel dan resort internasional INNA menderita rugi sebesar 0,08 triliun (80 miliar) rupiah di tahun 2015.

Dalam periode 2011 - 2015, PT Hotel Indonesia Natour tidak pernah sama sekali menyetor dividen. PT Sarinah hanya menyetor dividen di tahun 2012 dan 2014. Selain itu, total pendapatan PT Sarinah hanya Rp300 juta di tahun 2015. Nilai pendapatan PT Sarinah ini sebanding dengan semut dan gajah dengan nilai investasi Rp900 miliar untuk pemugaran Gedung Sarinah Baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun