Dari uraian diatas dapatlah kita tarik kesimpulan bahwa dalam kondisi hampir seratus persen protokol social distancing tidak dijalankan tetapi tidak ada kasus baru Covid19 di desa perkotaan Bojong Gede Bogor. Ribuan dan bahkan mungkin puluhan ribu orang dan kenderaan bermotor yang lalu lalang di jalan arteri Bojong Gede tersebut dalam setiap hari selama hampir tiga minggu ketentuan PSBB atau Tac Dirumahaja, yang dapat dikatakan tidak efektif sama sekali, tidak menyebabkan ada kasus baru virus Corona disini.Â
Kabar nihil kasus baru itu jelas sangat melegakan dan menggembirakan bukan saja penduduk di wilayah perkotaan desa ini tetapi di seluruh wilayah desa Bojong Gede Bogor. Selain itu, kebijakan kepala desa untuk menerbitkan larangan menerima tamu di setiap rumah mulai Minggu 5 April tetap perlu kita apresiasi. Diatasnya, kebijakan kepala desa untuk tidak memberlakukan lockdown di sepanjang jalan arteri seperti termaksud diatas jelas sangat melindungi nasib dan/atau bermanfaat bagi para UMKM, buruh harian lepas, supir angkot, Ojol, rumah tangga, dan lain sebagainya.
Bahaya Laten Virus Corona
Walaupun demikian, Desa Bojong Gede, Bogor masih perlu meningkatkan kewaspadaan dari ancaman laten pandemi virus Corona Covid-19 ini. Mungkin saja dari sekitar 200.000 penduduk disini ada yang sudah terinfeksi virus Corona tetapi tidak atau belum memperlihatkan gejala-gejala atau simptom terinfeksi. Dengan demikian, jika memang benar demikian adanya orang atau orang-orang itu berpotensi menularkan virus Korona yang dapat berjangkit secara eksponensial.
Ini perlu dicegah!
Urgensi Rapid dan Lab Test Virus Corona
Salah satu opsi yang layak dipertimbangkan untuk pengendalian bahaya laten virus Corona termaksud adalah dengan melakukan baik rapid test maupun lab test. Hasil test-test ini sangat penting untuk melokalisir warga Bojong Gede yang ternyata suspect atau bahkan positif virus Corona. Lebih strategis lagi, hasil test-test ini sangat penting untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Misalnya, jika ternyata banyak kasus baru, maka mungkin diperlukan memperberat elemen PSBB seperti lockdown jalur arteri diatas. Sebaliknya, jika ternyata tidak ada kasus baru lagi, maka PSBB perlu diperlonggar atau bahkan dihapus sema sekali dan kita semua kembali normal dan sujud syukur menyambut Ramdhan dan Idul Fitri.Â
Aamin YRA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H