Kita sudah masuk minggu ketiga Tac Dirumahaja Work From Home (WFH) sehubungan pandemi virus Corona yang mencekam ini. Banyak yang mungkin hampir seratus persen di rumah saja tetapi banyak juga, bahkan mungkin lebih banyak yang masih sering ke luar rumah. Namun baik yang lebih banyak di rumah atau yang masih sering ke luar rumah sama-sama mengeluhkan kapan suasana tak menentu serta mencemaskan ini akan berakhir.
Misalnya, coba lihat kasus desa Bojong Gede Bogor lebih persisnya adalah wilayah perkotaannya yang berbatasan dengan Cibinong, ibukota Kabupaten Bogor. Jantung wilayah perkotaan ini terletak di stasiun KRL Bojong Gede dengan jalur rel Utara -Selatan. Jalur ke Utara arah ke Jakarta dan jalur ke Selatan arah ke stasiun KA Kota Bogor.
Desa ini memiliki banyak sekali komplek perumahan dan salah satu komplek perumahan tersebut terbelah oleh jalan alternatif Timur - Barat dari Kota Cibinong ke Stasiun KRL. Jalan alternatif ini juga terhubung ke Jalan Raya Parung yaitu jalan arteri Bogor Barat.
Protokol Jarak 2m Tidak Terpenuhi
Di jalan alternatif ini sebagian  toko dan warung termasuk warung makan tutup selama Tac Dirumahaja.  Sebagian lagi, lebih persisnya lebih dari separuh masih tetap buka seperti biasa. Sering terjadi antrian  belanja di warung dan toko yang masih buka itu sehingga protokol jarak 2m virus Corona dapat dikatakan tidak efektif sama sekali. Dengan demikian, potensi seseorang atau banyak orang terinfeksi virus Corona cukup tinggi jika ada diantara yang belanja itu terinfeksi virus Corona.Â
Terdapat beberapa toko ritel seperti jaringan Indomaret, Alfamidi, dan Alfamart yang sejak seminggu terakhir hanya beroperasi dari pukul 10.00 - 18.00 WIB. Sering terjadi antrian yang panjang baik di kasir maupun di depan mesin ATM sejak sore hingga menjelang tutup jam enam sore sehingga sekali lagi protokol jarak dua meter juga tidak terpenuhi. Dengan demikian, lagi-lagi potensi seseorang atau banyak orang terinfeksi virus Corona cukup tinggi jika ada diantara yang belanja itu bersin atau batuk yang menebar virus Corona.
Kemacetan jalan raya alternatif ini sudah sangat berkurang dalam minggu-minggu WFH ini. Namun masih banyak truk barang dan truk material, truk ayam potong, kenderaan pribadi, serta motor yang lalu lalang di jalan alternatif ini. Dengan demikian potensi penularan virus termaksud masih cukup tinggi di sepanjang jalan raya alternatif ini jika ada diantara pengguna jalan raya alternatif yang positif virus Corana yang berbicara dan/atau batuk, dan/atau bersin ketika lewat disini.Â
Orang-orang belanja relatif berdesakan dan jarak antara satu orang dengan yang lain (-lain nya) hanya beberapa senti meter saja. Dengan demikian, sekali lagi, potensi penularan virus termaksud relatif lebih tinggi di pasar tradisional ini jika ada diantara orang-orang yang sedang berbelanja positif virus Corana.
Namun, sangat menakjubkan hal sebaliknya yang terjadi. Hingga Sabtu 4 Maret 2020, nihil kasus baru Covid-19 di desa Bojong Gede. Kasus lama, 1 pasien positif Corona sudah sembuh dan satu pasien PDP sudah diizinkan pulang ke rumah. Mereka ini satu keluarga yang salah satunya ikut kegiatan dansa amal di Jakarta yang menginfeksi pasien nomor 1. nomor 2, dan nomor 3 yang saat ini sudah sembuh dan diizinkan pulang ke rumah.