Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tidak Ada PSBB, tapi kok Kota Ini Aman dari Virus Corona?

7 April 2020   12:38 Diperbarui: 7 April 2020   13:09 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri | Suasana di depan mesin ATM di Ritel Bojong Gede


Kita sudah masuk minggu ketiga Tac Dirumahaja Work From Home (WFH) sehubungan pandemi virus Corona yang mencekam ini. Banyak yang mungkin hampir seratus persen di rumah saja tetapi banyak juga, bahkan mungkin lebih banyak yang masih sering ke luar rumah. Namun baik yang lebih banyak di rumah atau yang masih sering ke luar rumah sama-sama mengeluhkan kapan suasana tak menentu serta mencemaskan ini akan berakhir.

Misalnya, coba lihat kasus desa Bojong Gede Bogor lebih persisnya adalah wilayah perkotaannya yang berbatasan dengan Cibinong, ibukota Kabupaten Bogor. Jantung wilayah perkotaan ini terletak di stasiun KRL Bojong Gede dengan jalur rel Utara -Selatan. Jalur ke Utara arah ke Jakarta dan jalur ke Selatan arah ke stasiun KA Kota Bogor.

Desa ini memiliki banyak sekali komplek perumahan dan salah satu komplek perumahan tersebut terbelah oleh jalan alternatif Timur - Barat dari Kota Cibinong ke Stasiun KRL. Jalan alternatif ini juga terhubung ke Jalan Raya Parung yaitu jalan arteri Bogor Barat.

Protokol Jarak 2m Tidak Terpenuhi

Di jalan alternatif ini sebagian  toko dan warung termasuk warung makan tutup selama Tac Dirumahaja.  Sebagian lagi, lebih persisnya lebih dari separuh masih tetap buka seperti biasa. Sering terjadi antrian  belanja di warung dan toko yang masih buka itu sehingga protokol jarak 2m virus Corona dapat dikatakan tidak efektif sama sekali. Dengan demikian, potensi seseorang atau banyak orang terinfeksi virus Corona cukup tinggi jika ada diantara yang belanja itu terinfeksi virus Corona. 

Terdapat beberapa toko ritel seperti jaringan Indomaret, Alfamidi, dan Alfamart yang sejak seminggu terakhir hanya beroperasi dari pukul 10.00 - 18.00 WIB. Sering terjadi antrian yang panjang baik di kasir maupun di depan mesin ATM sejak sore hingga menjelang tutup jam enam sore sehingga sekali lagi protokol jarak dua meter juga tidak terpenuhi. Dengan demikian, lagi-lagi potensi seseorang atau banyak orang terinfeksi virus Corona cukup tinggi jika ada diantara yang belanja itu bersin atau batuk yang menebar virus Corona.

Kemacetan jalan raya alternatif ini sudah sangat berkurang dalam minggu-minggu WFH ini. Namun masih banyak truk barang dan truk material, truk ayam potong, kenderaan pribadi, serta motor yang lalu lalang di jalan alternatif ini. Dengan demikian potensi penularan virus termaksud masih cukup tinggi di sepanjang jalan raya alternatif ini jika ada diantara pengguna jalan raya alternatif yang positif virus Corana yang berbicara dan/atau batuk, dan/atau bersin ketika lewat disini. 

Pelintasan Sebidang Rel KA Bojong Gede, Bogor | dokpri
Pelintasan Sebidang Rel KA Bojong Gede, Bogor | dokpri
Potensi penularan virus Corona relatif lebih tinggi di pasar tradisional Bojong Gede yang terletak di sisi Utara Barat (Barat Laut) stasiun KRL Bojong Gede. 

Orang-orang belanja relatif berdesakan dan jarak antara satu orang dengan yang lain (-lain nya) hanya beberapa senti meter saja. Dengan demikian, sekali lagi, potensi penularan virus termaksud relatif lebih tinggi di pasar tradisional ini jika ada diantara orang-orang yang sedang berbelanja positif virus Corana.

dokpri | Pasar Tradisional Bojong Gede, Bogor, Masih Sepih sekitar jam 6.00 WIB
dokpri | Pasar Tradisional Bojong Gede, Bogor, Masih Sepih sekitar jam 6.00 WIB
Nihil Kasus Baru Covid-19

Namun, sangat menakjubkan hal sebaliknya yang terjadi. Hingga Sabtu 4 Maret 2020, nihil kasus baru Covid-19 di desa Bojong Gede. Kasus lama, 1 pasien positif Corona sudah sembuh dan satu pasien PDP sudah diizinkan pulang ke rumah. Mereka ini satu keluarga yang salah satunya ikut kegiatan dansa amal di Jakarta yang menginfeksi pasien nomor 1. nomor 2, dan nomor 3 yang saat ini sudah sembuh dan diizinkan pulang ke rumah.

Dari uraian diatas dapatlah kita tarik kesimpulan bahwa dalam kondisi hampir seratus persen protokol social distancing tidak dijalankan tetapi tidak ada kasus baru Covid19 di desa perkotaan Bojong Gede Bogor. Ribuan dan bahkan mungkin puluhan ribu orang dan kenderaan bermotor yang lalu lalang di jalan arteri Bojong Gede tersebut dalam setiap hari selama hampir tiga minggu ketentuan PSBB atau Tac Dirumahaja, yang dapat dikatakan tidak efektif sama sekali, tidak menyebabkan ada kasus baru virus Corona disini. 

Kabar nihil kasus baru itu jelas sangat melegakan dan menggembirakan bukan saja penduduk di wilayah perkotaan desa ini tetapi di seluruh wilayah desa Bojong Gede Bogor. Selain itu, kebijakan kepala desa untuk menerbitkan larangan menerima tamu di setiap rumah mulai Minggu 5 April tetap perlu kita apresiasi. Diatasnya, kebijakan kepala desa untuk tidak memberlakukan lockdown di sepanjang jalan arteri seperti termaksud diatas jelas sangat melindungi nasib dan/atau bermanfaat bagi para UMKM, buruh harian lepas, supir angkot, Ojol, rumah tangga, dan lain sebagainya.

Bahaya Laten Virus Corona

Walaupun demikian, Desa Bojong Gede, Bogor masih perlu meningkatkan kewaspadaan dari ancaman laten pandemi virus Corona Covid-19 ini. Mungkin saja dari sekitar 200.000 penduduk disini ada yang sudah terinfeksi virus Corona tetapi tidak atau belum memperlihatkan gejala-gejala atau simptom terinfeksi. Dengan demikian, jika memang benar demikian adanya orang atau orang-orang itu berpotensi menularkan virus Korona yang dapat berjangkit secara eksponensial.

Ini perlu dicegah!

Urgensi Rapid dan Lab Test Virus Corona

Salah satu opsi yang layak dipertimbangkan untuk pengendalian bahaya laten virus Corona termaksud adalah dengan melakukan baik rapid test maupun lab test. Hasil test-test ini sangat penting untuk melokalisir warga Bojong Gede yang ternyata suspect atau bahkan positif virus Corona. Lebih strategis lagi, hasil test-test ini sangat penting untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.

Misalnya, jika ternyata banyak kasus baru, maka mungkin diperlukan memperberat elemen PSBB seperti lockdown jalur arteri diatas. Sebaliknya, jika ternyata tidak ada kasus baru lagi, maka PSBB perlu diperlonggar atau bahkan dihapus sema sekali dan kita semua kembali normal dan sujud syukur menyambut Ramdhan dan Idul Fitri. 

Aamin YRA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun