Penulis sudah kirim data secara online.
Beberapa waktu yang lalu penulis mengunjungi situs BPS untuk melakukan pencatatan secara online. data pribadi kita sudah ada disana seperti yang tercatat di data kependudukan BPS. Kita tinggal updating dan mengisi beberapa data yang belum ada seperti suku dan nomor surat nikah.
Buku nikah kami perlu dicari dulu dan untuk itu field ini saya kosongkan dulu. Dibutuhkan sekitar 20 menit untuk menjawab daftar pertanyaan sensus penduduk online 2020 ini. Setelah buku nikah diketemukan langsung nomornya saya catatkan pada field yang tadi masih kosong dan klik kirim.Â
Ada pesan yang muncul yang menyatakan kita bisa verifikasi kembali data kita itu setelah beberapa menit. Nanti saya cek ya.
Field SukuÂ
Field suku gampang untuk isteri dan saya sendiri. Tinggal pilih dan klik. Tetapi, untuk kedua anak saya sedikit ragu sebab saya suku Sekayu Palembang dan isteri suku Sunda. Kedua anak lahir dan dibesarkan di Bogor. Mereka berdua pasif baik bahasa Palembang maupun bahasa Sunda. Sehari-hari kami berbahasa Indonesia dialek Jakarta/Betawi.
Suku apa ya yang pas bagi mereka berdua itu? Saya putuskan suku Sekayu, Palembang saja. Ikut suku ayah.
Tetapi, kemudian isteri tidak begitu setuju. Menurutnya, mereka berdua dilahirkan dan dibesarkan di Bogor, Jawa barat. Ini Bumi Sunda Atuh katanya. Juga, mereka berdua masing lebih paham bahasa Sunda dibandingkan dengan bahasa Sekayu walaupun masih dalam kategori Pasif.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H