Mohon tunggu...
Al Matin Maurand Harivani
Al Matin Maurand Harivani Mohon Tunggu... Penulis - MAHASISWA

MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Selanjutnya

Tutup

Film

Representasi Kekerasan Seksual pada Anak dalam Film "Silenced"

17 Januari 2022   13:36 Diperbarui: 17 Januari 2022   13:55 1663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Silenced (2011) sumber (wartaekonomi.co.id)

Dengan begitu maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia, maka label "DARURAT" patut disematkan sebagai pengingat bahwa ruang aman bagi perempuan dan anak sudah hampir hilang. Darurat dalam hal ini tidak bisa hanya dimaknai dengan semakin tinggi dan ekstremnya angka kasus kekerasan seksual, tetapi justru kegagalan dalam penanganan kasus yang terjadi sehingga membuat korban makin merasa dihantam, tidak berdaya, dan kehilangan rasa aman.

Kekerasan seksual pada dasarnya adalah sebuah masalah yang perlu dibabat habis sampai akarnya. Perlindungan hukum, moral, dan psikis terhadap korban perlu dilakukan, seperti yang diilustrasikan dalam film. Anak-anak, sebagai penyintas dalam kasus ini, harus berada di bawah payung hukum untuk mendapatkan keadilan atas apa yang telah menimpa mereka. Ketimpangan relasi kuasa seharusnya tidak lagi terjadi ketika masuk ke ranah hukum. Penegak hukum harus bekerja secara adil tanpa terpengaruh suara-suara yang akan berusaha untuk mengganti fokus dari keadilan terhadap korban.

Al Matin Maurand Harivani,  A fourth year student of Communication Science in Ahmad Dahlan University, Yogyakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun