Hanya itu yang keluar dari mulutnya. Aku masih belum bisa berkata-kata. Sungguh, ini sama sekali bukan berita yang aku harapkan ketika aku pulang ke Jogja dengan hati berbunga-bunga.
Aku tergugu. Terdiam kaku. Dada ini rasanya seperti dipukul-pukul dengan palu.
***
Aku mengempaskan diri di kasur. Menerawang. Aku bekerja di Bandung baru 1 tahun. Artinya, Rudi sudah mulai berpacaran dengan pria itu sejak aku masih di Jogja. Bagaimana bisa aku tidak tahu?? Yahh, oke, mungkin detik-detik terakhirku memang disibukkan dengan produksi teater. Banting tulang sebagai marketing. Tapi apa iya sampai tak sempat mendengarkan ceritanya??
Setelah pengakuan Rudi tadi, aku sama sekali tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun. Aku hanya berdiri, membayar semua yang kami makan, lalu berjalan menuju motor. Rudi pun membisu, mengantarkanku sampai rumah. Berbasa-basi sebentar dengan mama, dan buru-buru pulang. Tak ada ritual berpelukan. Aku sungguh ingin cepat meletakkan diri di tempat yang nyaman. Untuk berpikir.
~ Waktu hujan turun, di sudut gelap mataku..
Begitu derasnya, kan kucoba bertahan.. ~
(Hujan Turun – Sheila on 7)
[almaskaramina 11052011]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H