"Tapi kita masih bisa tanya kabar kan setiap hari?" tanyaku.Â
"Mungkin hanya seminggu sekali atau tidak sama sekali. HP selalu dikumpulkan sayang. " jawabnya.
"Oh baiklah (menelan ludah), jaga kesehatan yaa, kalau ada apa-apa langsung kasih kabar, jaga mata dan hatimu untukku, aku di sini setia menunggumu, sayang." ucapku yang mencoba tidak sedih.
Aku tahu dia menjadi pengawal bangsa, yang harus rela berkorban untuk satu nama, yaitu bangsaku Indonesia. Aku salut dengan tekad dan perjuangannya, untuk bisa mendapatkan atau meraih cita-citanya saja dia harus berjuang mati-matian.Â
"I love you ...," ucaku.
"I Love you too ...." balasnya.Â
Aku tahu dalam hatinya pasti berat, tapi dia harus melakukan apa yang menjadi tugas dan kewajibannya.Â
Sehari telah berlalu, entah mengapa sudah merasakan kerinduan kepadanya.
"Revin ... aku rindu!!"
Hingga seminggu kemudian, yang kuharap minggu ini bisa mendapatkan kabar darinya. Semalaman kutunggu namun belum juga ternotif.Â
"Revin ... aku rindu! Apa kabarmu?"