“Lingga Danadyaksa” Namanya. Seorang laki-laki asal Bandung, berusia 23 tahun yang gemar sekali traveling, katanya dalam rangka mengambil cuti dari kantornya, ia memilih Yogyakarta sebagai kota pelabuhannya untuk mengobati sakit, sedih, pilu yang ia rasa dari sisi manapun. Tak disadari percakapan kami mengarah kepada “Jamu” kembali.
“Ngomong-ngomong soal jamu nih, kenapa suka beras kencur? Jamu sinom kenapa gamau coba?” Tanya Lingga
“Kamu mencoba kembali membujuk aku untuk mencoba jamu selain Beras Kencur ya? Maaf gaakan mempan Ga”
“Jamu itu ga semuanya pahit loh Ma, banyak ko jamu yang enak selain beras kencur, gimana kalau minggu depan nanti aku ajak kamu ke suatu desa yang terkenal dengan pembuatan jamu gendongnya?”
Menarik juga ucapku dalam hati, selain aku bisa bertemu kembali dengan Lingga, aku bisa menemukan referensi konten yang bisa ku jadikan sebuah bahan untuk kerjaanku nanti bukan?
“Boleh, biar nanti ku kabari kembali ya Ga.”
“Iya Ma”
Terpisahlah antara aku dan Lingga untuk kembali ke tempat penginapan kami masing-masing. Ternyata lokasi antara penginapanku dengan Lingga tidak terlalu jauh, hanya perlu menghabiskan waktu 5 menit untuk sampai ke tempat penginapannya.
˚ʚ♡ɞ˚
Hari-hari berikutnya aku dan Lingga tidak begitu intens untuk saling bertemu karena Lingga ada urusan pekerjaan sampingan yang harus ia kerjakan selama di Jogja. Dan yaa kami jadi merasa sangat dekat dengan satu sama lain, bagaimana tidak? kami selalu membuat janji untuk menemui satu sama lain di tiap jam 9 pagi untuk minum jamu bersama di tempat Mbok Lasmi berkeliling, sepanjang jalan Malioboro. Selain itu juga banyak kecocokan yang dapat menjadi bahan pembicaraan di antara kami. Dengan Lingga yang terus berupaya membujukku supaya aku mencoba jamu dengan racikan yang lain selain Beras Kencur . Terkadang setiap malampun Lingga mengajakku untuk berkeliling mencari gudeg, keliling alun-alun Jogja dan mencari kuliner lainnya.
Tibalah di hari Sabtu, Lingga menjemputku di depan penginapan menggunakan sepeda motor yang sudah ia sewa selama di Yogyakarta. Lingga mengajakku pergi untuk mengunjungi salah satu desa yang terkenal dengan pembuatan jamunya, Desa Wisata Rejowinangun, Yogyakarta. Membutuhkan waktu 15 menit dari tempat penginapanku untuk sampai kesana. Tibalah aku dan Lingga di Desa Rejowinangun, salah satu kampung yang terkenal dengan pembuatan jamunya.