Mohon tunggu...
halmaira
halmaira Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Kenang aku dengan seuntai kat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mencari Cara Belajar Lebih Baik Dibanding Memaksa Belajar: Sisi dan Komik Pelajaran

4 Juli 2019   08:57 Diperbarui: 4 Juli 2019   09:00 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya kenal betul bagaimana sulitnya memahami pelajaran yang benar-benar tidak bisa diserap. Saat itu, saya menginisiasi diri saya dengan cara menggunakan catatan berwarna dan bagan rumus untuk matematika. 

Saya mencoba untuk melogikan semua rumus dengan jalan cerita saya sendiri. Mungkin karena sejak dulu saya suka membaca dan menulis, sehingga otak saya lebih mudah menerima hal-hal yang bisa dilogikakan dan di imajinasikan.

Hal itu saya terapkan pada adik saya Sisi. Saya ingat betul kata-kata ini,"gak masalah kamu gak pinter , belajar itu susah jadi cari cara biar kamu gampang nalarnya, kalau kamu lebih suka gambar, coba jadiin pelajaran kamu itu objek gambar," ujarku saat obrolan malam dengan Sisi.

"lah mbak, gimana bisa matematika dijadiin gambar?", jawab Sisi polos

"iya yak," saya mencoba merenungkan kembali caranya

"kamu kan suka komik, coba jadiin pelajaran-pelajaran yang susah jadi komik," saranku malam itu.

Karena saat itu saya sedang bersekolah di luar kota, saya tidak tahu bagaimana Sisi melewati masa SMPnya. Namun, hal mengejutkan terjadi, bahkan kami tidak mempercayainya. 

Semua keluarga memandang kejadian itu adalah keajaiban untuk Sisi. Ya, Sisi berhasil mendapat peringkat 7 dikelas. Saat itu, kami benar-benar bersyukur dan kagum.

Suatu hari kami mengobrol, dan iseng menanyakan bagaimana dia mampu meraih peringkat 7 dikelas. Tanpa disangka, Sisi menjawab jika ia membuat komik di beberapa mata pelajaran yang sulit ia mengerti. 

Saat itu, saya merasa bangga dan terharu akan perjuangan dan kemauan Sisi untuk merubah keyakinannya dan percaya bahwa ia mampu jika mau. Sejak itu, saya dan kakak saya berpikir kalau Sisi memiliki bakat di bidang seni. Akhirnya ia masuk sekolah kejuruan animasi.

Disana, Sisi mulai menemukan kepercayaan dirinya. Ia selalu semangat menceritakan tentang pelajaran dan kegiatannya di sekolah. Ditambah lagi, Sisi tidak lagi jadi korban bully temannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun