Jika itu yang terjadi, Asih lalu biasa mengingatkan dan mengalihkan perhatian Mbah Pardi untuk makan atau tidur. Orang-orang Kampung Ngaren bilang, “Mbah Pardi sakit mikirin Sugeng.”
Hingga suatu malam, Mbah Pardi diboyong ke Rumah Sakit Umum Sardjito di Kota Yogya. Sukri yang masih berada di Kalimantan pun bergegas memesan tiket kapal laut berharap segera sampai rumah. Namun sesampai di kampung, Sukri datang bersamaan dengan ambulan dari rumah sakit yang membawa pulang jenazah bapaknya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!