[caption caption="Ilustrasi | dari berbagai sumber."][/caption]Tulisan ini bisa dianggap tidak penting namun bisa juga dianggap penting, tergantung dari sisimana kita memandangnya dan tergantung pula pada kepentingan apa kita melihatnya. Â Bukankah hilangnya komentar sudah bukan cerita baru? sejak perpindahan dari engine kompasiana lama ke kompasiana baru, komentar pada mesin lama belum pulih seperti sebelumnya. Masihkah menjadi pekerjaan rumah buat tim IT kompasiana?
Sejak awal malam saya melihat, komentar pada beberapa tulisan saya hilang, baik itu komentar dari kompasianer lain maupun komentar pemilik tulisan. Melompong, senada dengan statistik yang menunjukan angka nol. Â Kehilangan komentar ini tidak terjadi pada semua kompasianer, karena dari berapa tulisan yang saya kunjungi dan menelusuri sampai 3 (tiga) tulisan sebelumnya, ditemukan ada komentarnya masih utuh dan ada juga yang raib entah kemana.
Berikut ini screenshot dari tulisan kompasianer, agar terlihat adil saya mencoba mengambil tulisan dari masing-masing jenis verifikasi, yaitu : Verifikasi Biru, Verifikasi Hijau dan Non Verifikasi dan setiap verifikasi masing-masing diambil 3 (tiga) tulisan terakhir.
- Ariyani Na (Verifikasi Biru)
[KC] "Love You, Ma!"
Kini Mini Market Bukan Hanya Tempat Belanja
Sebab Mudahnya "Bullying" di Dunia Maya
- Aldy M. Aripin (Verifikasi Hijau)
Hujan, Kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya Masih Diselimuti Asap
Lulung Gubernur, Korupsi Masuk Liang Kubur?
Apresiasi: Buka Lapak, Lazada dan Tokopedia, Hentikan Penjualan Gading Gajah
- Hantodiningratâ„¢ (Non Verifikasi)
Menentang Arus Pandangan Umum
Lima Alasan Mengapa Kita Harus Mulai Belajar untuk Tidak Menghakimi Penampilan Seseorang
Rumput Sendiri Jauh Lebih Hijau dari Rumput Tetangga
Dari hasil capture diatas terlihat bahwa tulisan terakhir masing-masing kompasianer tidak ada kehilangan komentar, kehilangan komentar terjadi pada artikel-artikel sebelumnya. Â Itupun tidak merata. Â Terlihat pada tulisan kompasianer Ariyani Na, komentar hanya hilang pada tulisan kedua, sementara untuk tulisan ketiga, komentar utuh.
Berbeda dengan tulisan milik Kompasianer Aldy M. Aripin dan Kompasianer Hartodiningratâ„¢, pada tulisan kedua kompasianer tersebut, komentar hilang pada tulisan kedua dan ketiga. Â Tidak diketahui untuk tulisan sebelumnya apakah terjadi kehilangan komentar atau tidak, karena contoh hanya diambil pada 3 (tiga) tulisan terakhir.
Kesimpulan sementara, kehilangan komentar ini dikarenakan mesin kompasiana sempat error beberapa jam sebelum ini, harapannya agar hal sederhana seperti ini tidak luput dari perhatian Admin dan Tim IT kompasiana. Â Sungguh tidak nyaman, rekan kompasianer lain sudah berkomentar dimasing-masing tulisan ternyata hilang. Â Jika ada anggapan bahwa tulisan yang lalu tidak lagi dilihat/dibaca mungkin perlu dikesampingkan, karena kenyataanya tulisan tersebut tetap dibaca oleh kompasianer lain walaupun hitnya hanya berbilang sebelah jari. Â Salam Kompasiana.
Catatan  : Mohon maaf kepada Mbak Ariyani Na dan Mas Hartodiningrat, jika namanya digunakan sebagai contoh dalam tulisan, jika ada keberatan mohon disampaikan dalam kolom komentar agar saya segera memperbaikinya.  Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H