Mohon tunggu...
Allan Maullana
Allan Maullana Mohon Tunggu... Teknisi -

Bukan siapa-siapa. Bukan apa-apa. Hanya remah-remah peradaban.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang-orang Ajaib di KRL

11 November 2018   20:56 Diperbarui: 12 November 2018   05:49 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baikah, saya mengerti. Akhirnya dengan senang hati saya berdiri sambil bilang, "Silakan Duduk..."

Manusia tipe ini paling mudah ditemui di kota manapun. Di stasiun manapun, dan di KRL jurusan manapun. Posisi gerbong juga tidak berpengaruh, baik di gerbong khusus wanita, ataupun gerbong campuran. Baik gerbong paling ujung, ataupun gerbong tengah.

Kalian sebaiknya relakan saja kursi kalian untuk manusia jenis ini. Kalaupun kalian tetap bersikukuh, nampaknya itu akan sia-sia. Perlahan tapi pasti kursi kalian akan terebut dengan sendirinya. Ya, tinggal waktu yang menghakimi.

Rombongan Tanahabang

Kalian jangan heran kalau ketemu tipe yang satu ini di stasiun transit Manggarai. Biasanya cirinya membawa kantong kresek segede-gede transformers. Dengan kantong kresek yang muatannya sudah pasti puuool dan bagian atasnya dikasih lakban.Tak bisa diragukan lagi, bahwasannya ini adalah rombongan yang habis belanja dari Tanahabang.

Rombongan Tanahabang, saya menyebut demikian karena tujuan utamanya adalah belanja ke pasar Tanahabang. Naik atau turun KRL di stasiun transit Manggarai (jika mereka naik di rute Bekasi). Pergi dengan cara berkelompok, pulang juga tetap dalam kelompok.

Boleh berhati-hati jika ketemu dengan rombongan ini. Kalau kalian dapat duduk di kursi KRL terus masih ingin selamat sampai tujuan. Sebaiknya, kasih duduk rombongan ini ketika memasuki gerbong KRL. Pasalnya saya pernah diusir dari kursi dengan cara yang tidak menyenangkan. Tanpa kata, tanpa permisi. Kaki saya dipepet dengan barang belanjaannya.

Saya tidak tahu apa yang akan terjadi kalau waktu itu saya tetap bertahan setegar karang. Entahlah apa kabarnya kaki yang mungil ini.

Di sore yang melelahkan, dengan kondisi KRL yang padat bin pepes rombongan ini masih tetap kuat. Meskipun barang belanjaanya banyak buuaanget, mereka mampu menghadapi dorongan dan desakan dalam gerbong (kalau mereka berdiri). Sungguh, rombongan dari Tanahabang sosok yang begitu perkasa. Mereka seakan tak merasakan sesaknya kondisi gerbong.

Seseorang Yang Bomat (Bodo Amat) di TDP

Satu hal yang kadang membuat saya jengkel adalah seseorang yang bersikap bodo amat di kursi TDP (Tempat Duduk Prioritas). Kita semua tahu, siapa saja yang berhak mendapatkan prioritas di tempat duduk yang posisinya berada di tiap pojok gerbong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun