Mohon tunggu...
Alkaf Prayoga
Alkaf Prayoga Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Jurusan Komunikasi & Penyiaran Islam

Ghost Writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Tirai Ilmu

2 Agustus 2024   00:25 Diperbarui: 2 Agustus 2024   18:49 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah pribadi oleh Kaff Prayoga

Semakin mereka mendalami teka-teki, semakin mereka merasakan ketergantungan satu sama lain. Chandra merasa bahwa Yuli adalah satu-satunya yang bisa memahami kegelisahannya, sedangkan Yuli mulai melihat sisi lain dari Chandra yang tidak pernah ia perhatikan sebelumnya.

Percakapan mereka sering kali berubah menjadi diskusi mendalam tentang filsafat, cinta, dan kehidupan. Yuli sering menghibur Chandra dengan candaan ringan tentang situasi akademis mereka, seperti saat dia berkata, "Kalau kamu terlalu banyak berpikir, nanti otakmu bisa 'error' kayak komputer yang kelebihan beban! Tapi, kui, mbuh, nalikane ora duwe jawabane, 'takon' wae, 'jalaran akeh lakone, ora ngerti'."

Namun, di balik semua itu, ada perasaan yang semakin mendalam di antara mereka. Chandra mulai menyadari bahwa perasaannya terhadap Yuli bukan hanya sekadar teman, tetapi juga rasa cinta yang tulus. Begitu pula dengan Yuli yang merasa terhubung dengan Chandra secara emosional.

Pada malam-malam terakhir mereka menjelang ujian akhir, mereka kembali ke ruang bawah tanah untuk mencoba memahami buku kuno dan simbol-simbol yang mereka temukan. Tiba-tiba, mereka menyadari bahwa ada seseorang yang mengawasi mereka dari bayang-bayang. Mereka mendengar suara langkah kaki yang mendekat dan menemukan bahwa ada orang lain yang juga mencari buku tersebut.

Dalam ketegangan yang meningkat, mereka berusaha untuk menyembunyikan diri sambil memecahkan teka-teki terakhir. Mereka menemukan bahwa simbol-simbol dan catatan dalam buku mengarahkan mereka pada sebuah tempat tersembunyi di bawah universitas, yang tampaknya menyimpan rahasia besar tentang proyek rahasia tersebut.

Chandra dan Yuli memutuskan untuk mengejar petunjuk terakhir ini, meskipun mereka tahu bahwa mereka mungkin akan menghadapi bahaya. Mereka harus memutuskan apakah mereka akan melanjutkan pencarian mereka meskipun ada risiko besar yang mengancam mereka.

Ketika mereka akhirnya mencapai lokasi yang ditunjukkan oleh petunjuk terakhir, mereka menemukan sebuah ruangan rahasia yang dipenuhi dengan artefak-artefak aneh dan mesin-mesin misterius. Di tengah ruangan terdapat sebuah perangkat yang tampaknya berfungsi untuk mengubah persepsi realitas.

Namun, sebelum mereka bisa memahami sepenuhnya apa yang mereka temui, ruangan tersebut tiba-tiba dikelilingi oleh cahaya yang menyilaukan. Mereka merasa seperti terhisap ke dalam sebuah dimensi lain. Ketika cahaya mereda, mereka mendapati diri mereka berada di tempat yang sama sekali berbeda---sebuah kota futuristik yang tampaknya berada di luar waktu dan ruang yang mereka kenal.

Dengan pandangan yang bingung dan terkejut, Chandra dan Yuli menyadari bahwa mereka baru saja memulai petualangan baru. "Apa yang terjadi?" tanya Chandra dengan suara bergetar.

Yuli hanya bisa menggelengkan kepala. "Kita belum tahu. Tapi tampaknya kita baru saja memasuki babak baru dari teka-teki ini."

Dengan rasa penasaran dan kekhawatiran, mereka melangkah ke dalam kota yang misterius, siap menghadapi tantangan baru dan menemukan kebenaran yang lebih besar dari yang mereka bayangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun