Selesai makan, Mas Isjet tampil ke depan mewakili Kompasiana. Dia banyak bercerita tentang Kompasiana dan Kompasianival ke-7 yang temanya tahun ini adalah Indonesia Juara.
Setelah itu, Mas Isjet memberi kesempatan kepada 8 kompasianer untuk menyampaikan uneg-unegnya. Ada Om Jay, panggilan akrab guru blogger Wijaya Kusuma, menyampaikan uneg-unegnya tentang masih rendahnya penetrasi internet di Indonesia serta penghapusan pelajaran TIK di sekolah. Ada Mbak Fera Nuraini, yang pernah menjadi buruh migran selama lebih 10 tahun di Hongkong, menyampaikan uneg-unegnya soal buruknya pelayanan Konsulat Jendral RI terhadap buruh migran. Lalu Mas Agung Sony, menyampaikan masalah kerukunan hidup umat beragama di Bali yang beberapa waktu terakhir ini sedikit terusik. Juga ada Pak TD, Thamrin Dahlan, penulis buku “Prabowo Presidenku”, Mbak Roesda dari Ambon, Mbak Citra yang lagi ambil S3 dan Mbak Aulia Gurdi, ibu rumah tangga.
Kompasianer siap diajak Blusukan Presiden
Setelah para peserta menyampaikan uneg-uneg, tiba giliran kepada Presiden Jokowi untuk menanggapi dan menyampaikan arahan. Beberapa poin arahan presiden sudah banyak dimuat di media massa, antara lain tentang perlunya kita optimis dan selalu berpikir positif untuk menatap masa depan.
Yang agak menarik dan langsung diterima Presiden adalah uneg-uneg atau usulan dari Pak Thamrin Dahlan agar Presiden Jokowi sesekali mengajak kompasianer ikut naik pesawat kepresidenan dan blusukan ke berbagai daerah. Untuk usulan yang satu ini, Presiden langsung merespon dan meminta Teten Masduki untuk mengajak 2 orang kompasianer mengikuti kunjungan presiden.
Tawaran ini tentu menarik seluruh yang hadir. Kompasianer lain saya kira juga tertarik untuk menerima tantangan ini. Mekanisme pemilihannya mudah-mudahan bisa dirumuskan dalam waktu secepatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H