Demikian pula dengan pelaku hijrah, karena apabila tidak dibekali dengan keilmuan yang jelas dan benar berdasarkan rujukan atau referensi yang legal, maka dikhawatirkan akan terpapar oleh informasi yang keliru, sehingga kerap memunculkan predebatan dan menganggap orang lain yang berbeda jalur karena belum hijrah sebagai orang asing.Â
Agar kita terhindar dari terpaan berbagai informasi bohong atau hoaks, tentunya adalah dengan menerapkan literasi level tinggi, sehingga dapat memfilter informasi yang masuk, benar atau bohong, serta mencari guru atau pembimbing keagamaan yang jelas sanad atau silsilah keilmuannya.Â
Muara dari seluruh rangkaian tersebut adalah untuk menghindarkan diri kita agar tidak terjebak dalam ranah keagamaan komoditas simbolis. Karena hakikat beragama adalah untuk kemaslahatan ummat, bukan sekadar sibolik belaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H