Mohon tunggu...
Al Iz Kusuma
Al Iz Kusuma Mohon Tunggu... -

pen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

9 September 2013   17:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:08 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membeludaknya kendaraan yang tidak terkendali secara tidak langsung memperbesar kemungkinan terjadinya kecelakaan, karena jalanan yang sudah mulai padat dengan cara mengemudi yang ugal-ugalan. Bahkan saya sendiri menyaksikan 4 kecelakaan terjadi dalam 3 hari berturut-turut.

Entah kenapa hidupku selalu dipertemukan dengan yang namanya kecelakaan, mungkin bila dihitung sudah sekitar 30 lebih kecelakaan yang pernah terjadi tepat didepan mataku.

Dari itu aku belajar tentang P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan). Bila dicermati banyak sekali kesalahan terjadi dalam melakukan tindakan pertolongan pada korban kecelakaan yang dilakukan masyarakat. Alih-alih ingin menolong tetapi bila dilakukan dengan cara yang salah maka akan menyebabkan kematian atau cacat permanen pada korban kecelakaan.


Berikut ini point-point yang seharusnya dilakukan bila ingin memberi pertolongan pada korban kecelakaan. Paling tidak anda bisa mencegah orang lain agar tidak memberikan pertolongan yang salah agar korban tidak semakin parah terlebih menyebabkan kematian.


1. Jauhkan korban dari sumber kecelakaan.

hal pertama yang harus anda lakukan bila menemui orang tergeletak karena kecelakaan dijalan raya adalah: memberhentikan semua laju kendaraan dari segala arah yang menuju korban. jangan sampai terjadi kecelakaan ulang. bila ada orang lain mintalah bantuan agar mengalihkan jalur kendaraan supaya anda bisa menolong korban. jaga diri anda jangan sampai anda tertabrak pula. Bila korban masih sadarkan diri dan tidak terluka parah anda bisa langsung membantunya ketepian jalan, namun bila korban tergeletak dan tak sadarkan diri, ada beberapa hal yang harus anda lakukan dulu sebelum anda memindahkan korban ke tempat yang aman.


2. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.

Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya sebelum dipastikan tingkat keparahan cideranya. Kecuali tempat tersebut tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan berada disana. Lihat apakah ada pendarahan hebat, atau patah tulang leher dan patah tulang lainya. Bila ada pendarahan segera tekan pendarahan itu dengan sapu tangan, kain, atau tangan telanjang yang penting steril agar pendarahan berhenti. Tekan kuat-kuat. Karena bila darah keluar terus-menerus dari pembuluh darah besar dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 sampai 5 menit.


Perhatikan pula patah tulang. Tulang yang patah harus di ikat terlebih dahulu sebelum korban dipindahkan, ini penting agar cidera tidak semakin parah saat pengangkatan.

Perhatikan pula apakah ada cidera pada tulang leher, bila ada sangga leher korban bisa dengan sandal atau benda lain yang memungkinkan agar leher korban tetap lurus dan tidak bergeser. Hal ini teramat penting, bila anda sendiri mintalah bantuan orang banyak untuk mengangkat korban bersama-sama. Ingat leher sangat penting jangan sampai saat pengangkatan leher tercengklak, menggantung atau dalam posisi tidak lurus. Kepala korban harus lurus agar korban bisa tetap bernafas.

Pengangkatan pada korban patah tulang leher yang sembarangan akan menyebabkan cacat permanen pada korban bahkan kematian.


3. Jangan mengerumuni korban.

bila korban sudah dipindahkan ketempat aman. Hal selanjutnya adalah jangan mengerumuni korban. Karena akan membuat udara menjadi sesak dan membuat korban sulit mendapatkan oksigen. Lepaskan semua benda yang menggangu pernafasanya seperti: helm, ikat pinggang, kancing kerah baju, dasi, kalung yang ketat.


4. Cek ulang kondisi korban.

Pastikan Kondisi kesadaran korban. Periksa kesadaran korban dengan cara memanggil namanya jika Anda kenal, atau bersuara yang agak keras di dekat telinga korban, jika tidak ada respon juga, tepuk pundak korban perlahan namun tegas, berikan rangsangan nyeri (misalnya mencubit bagian telinga korban). Jika korban tersadar ajak terus bicara agar korban dapat terus sadar dengan rangsangan suara. Namun bila korban tidak memberikan respon, segara panggil ambulan atau bila tidak memungkinkan segera bawa kerumah sakit, dan lakukan tahap selanjutnya, karena Anda masih mempunyai waktu untuk menyelamatkan hidupnya.


Bila korban tidak bernapas dan jantung tidak berdetak. Ini sangat berbahaya bagi korban. Karena organ tubuh korban sudah tidak bekerja. Jadi anda harus membantu organ itu agar tetap bekerja saat korban tidak sadarkan diri. intinya anda harus memompa dada korban agar jantung dan paru-paru tetap menyumpai darah dan oksigen ketubuh dan otak.

Lebih rinci sebagai berikut:


Lakukan penekanan pada dada dan beri nafas bantuan. Melakukan penekanan dada dan bantuan pernafasan yang benar adalah dengan meletakkan korban pada permukaan datar dan keras. Adapun langkah-langkah dalam melakukanya adalah :

-Berlutut di samping korban.

-Tentukan posisi penekanan dada, dengan menemukan titik tengah pertemuan tulang iga dada korban.

-Setelah menemukan titik penekanan, tempatkan tumit tangan Anda pada titik tersebut, dengan satu tangan lagi diatasnya.

-Posisikan tangan Anda tegak lurus dan jaga agar tetap tegak lurus pada saat melakukan penekanan.

-lalu tekan dada korban. Berikan 30 kali penekanan dada, lakukan dengan cepat dan pertahankan kecepatannya.

-Berikan penekanan dengan kedalaman 5 cm.

-Setelah melakukan 30 penekanan, buka jalan nafas korban. Bertujuan untuk membuka jalan nafas korban yang tersumbat oleh lidah yang tertarik ke tenggorokan sehingga menutupi jalan nafas.


Cara melakukanya adalah :

-Letakkan telapak tangan Anda di dahi korban dan letakkan jari-jari tangan Anda yang lain dibawah dagu korban.

-Kemudian tekan dahi ke bawah sambil angkat dagu keatas sehingga kepala korban mendongak keatas dan mulut korban terbuka. -Setelah jalan nafas terbuka, lanjutkan dengan pemberian 2 kali nafas bantuan dari mulut ke mulut. Perhatikan membusungnya dada korban untuk memastikan Volume tidal. Volume tidal adalah jumlah udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafas.


Adapun cara memberikan nafas bantuan sebagai berikut :

-Pastikan jalan nafas korban masih dalan posisi terbuka

-Tekan hidung korban untuk memastikan tidak ada udara yang bocor melalui hidung, ambil nafas dengan normal lalu tempelkan mulut serapat mungkin pada mulut korban dan tiupkan nafas Anda melalui mulut. Lakukan dengan perbandingan 30:2 yaitu 30 penekanan dada dan 2 kali napas bantuan, sampai ada respon dari korban atau sampai bantuan medis tiba. Perlu diketahui, bahwa otak tidak boleh kekurangan oksigen lebih dari 4 menit terutama saat diketahui jantung seseorang berhenti. Itu artinya Anda hanya punya waktu kurang dari 4 menit untuk melakukan bantuan penekanan dada dan bantuan nafas pada korban.


Pertolongan pertama bertujuan untuk menyelamatkan sebuah nyawa dan mengurangi kecacatan pada korban kecelakaan.


Kematian memang telah diatur oleh yang maha kuasa, namun manusia diharuskan untuk berusaha sekuat tenaga agar sebuah nyawa itu dihargai dengan sangat mahal.


Semoga bermanfaat..

Al iz Kusuma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun