8. Sepsis: Infeksi yang menyebar ke darah, yang dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, kelelahan, dan gangguan fungsi organ.
DIAGNOSIS USUS BUNTU
Mendiagnosis apendisitis dapat menjadi tantangan karena gejalanya mirip dengan kondisi medis lainnya. Dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah berikut untuk memastikan diagnosis:
1. Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa area perut untuk menentukan lokasi dan intensitas nyeri. Tekanan pada bagian kanan bawah perut yang menyebabkan nyeri lebih intens saat dilepaskan adalah tanda khas apendisitis (tanda McBurney).
2. Wawancara Medis: Dokter akan melakukan wawancara medis untuk mengetahui riwayat penyakit, gejala yang dialami, dan faktor risiko yang terkait dengan penyakit usus buntu
3. Tes Darah:Â Tes darah dapat menunjukkan adanya infeksi melalui peningkatan jumlah sel darah putih.
4. Tes Urin: Tes urin dilakukan untuk menyingkirkan infeksi saluran kemih atau batu ginjal sebagai penyebab nyeri perut.
5. Pencitraan: Ultrasonografi, CT scan, atau MRI digunakan untuk memvisualisasikan apendiks dan mencari tanda-tanda peradangan atau pecah.
PENGOBATAN USUS BUNTU
Apendisitis umumnya memerlukan intervensi bedah untuk mengangkat apendiks yang meradang. Berikut adalah beberapa opsi pengobatan:
1. Apendektomi: Pengangkatan apendiks adalah pengobatan standar untuk apendisitis. Operasi ini dapat dilakukan dengan dua metode: