Mohon tunggu...
Ali Wasi
Ali Wasi Mohon Tunggu... Lainnya - Aparatur Sipil Negara

Seorang ASN dari Tahun 2015 s.d. sekarang, yang semula gemar menulis cerita fiksi menjadi rutin menulis analisis informasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Menggenggam Dunia (4) Tangisan Rahmat

26 April 2024   11:21 Diperbarui: 30 April 2024   06:07 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yang penting, sekarang kita harus mempunyai semangat hidup. Kita harus berjuang dan buktikan pada semua orang bahwa kita bisa, walaupun tanpa Ibu. Ok?" ucapku bersemangat.

"Ya, Kak." Ucap Rahmat terisak-isak.

"Kok loyo gitu. Ayo, kita laki-laki jadi harus semangat. Ok." Aku merangkul Rahmat.

"Ok, Kak. Makasih ya, Kak." Ada secercah semangat dari ucapan Rahmat.

"Nah gitu, kita tidak boleh meletakan dunia pada hati ini, tetapi letakkanlah dunia pada tangan ini." Ucapku membangkitkan Rahmat.

"Maksud Kakak?"

"Maksudnya kita harus menggenggam kehidupan ini, tak boleh menyerah dalam hidup ini, jangan sampai kamu letakkan hidup ini pada hati, sehingga kamu terlena dengan kehidupan ini. Tapi letakkanlah kehidupan ini pada tanganmu, supaya kamu bisa mengendalikan hidup ini menjadi lebih baik." Ucapku penuh kelembutan.

"Semoga Mamet bisa ya, Kak."

"Pasti bisa, kita berdoa kepada Tuhan semoga diberi kemudahan untuk menggenggam dunia."

"Semoga, Kak." Jawab Rahmat walau masih ada rasa kesedihannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun