Mohon tunggu...
Ali Suyanto Herli
Ali Suyanto Herli Mohon Tunggu... wiraswasta -

Praktisi micro finance

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Aplikasi Chatting, Kotak Pandora Baru

7 Januari 2017   01:08 Diperbarui: 7 Januari 2017   01:22 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FASISME

Apa konsekuensi dari bentuk pengawasan terhadap aplikasi chatting? Mari kita berandai-andai ini hanya terjadi di negeri dimana buku  George Orwell ‘1984’ tadi berlangsung. Terbayangkah pada suatu ketika nanti tidak jauh dari masa sekarang ini setiap saat – pagi, siang dan tengah malam – polisi atau aparat negara apa pun itu namanya nanti bisa masuk ke dalam rumah Anda membuka setiap isi laci lemari Anda dan membongkar isinya hingga ke karcis-karcis parkir hanya demi alasan melakukan pemeriksaan rutin?

Dan Anda beserta keluarga selalu tanpa daya. Setiap penolakan akan diterjemahkan sebagai suatu bentuk perlawanan terhadap otoritas, dan tentu saja akan dikenakan sanksi hukuman yang berat. Big brother is watching you!Personifikasi Big Brother ini menjadi sangat mengerikan.

Pengawas mempunyai kewenangan mutlak yang sangat kuat. Tiada lagi demokrasi, karena suara manusia menjadi nihil. Dua ditambah dua harus dijawab lima jika itu diinginkan otoritas. Jika dijawab hasilnya empat, artinya masuk bui abadi. Hitam bisa menjadi putih, dan putih bisa menjadi hitam sesuai intruksi lembaga otoritas.

Benito Mussolini yang dikenal sebagai pencetus ideologi fasisme pernah menulis tentang doktrin fasisme, Fascist Decalogue (1934 dan 1938). Fasisme adalah ideologi yang berdasarkan kepada prinsip kepemimpinan dengan otoritas absolut dimana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian.

Ideologi fasisme Mussolini banyak dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx, Charles Darwin dan Hitler sobat kentalnya itu.

Mussolini menulis beberapa point di dalam doktrin itu yang beberapa di antaranya adalah sebagai berikut : know that the fascist and in particular the soldier must not believe in perpetual peace, The rifle and the cartridge belt and the rest are confided to you not to rust in leisure but to be preserved in war, Do not ever say "The Government will pay . . . " because it isyouwho pay and the Government is that which you willed to have and for which you put on a uniform, Discipline is the soul of armies - without it there are no soldiers only confusion and defeat, Mussolini is always right.

Doktrin itu penuh dengan kondisi bahwa negara adalah nomor satu dan untuk menjunjung itu semua rakyat harus patuh. Negara sedang dalam kondisi berperang, maka semua rakyat harus siap berperang dan mengorbankan nyawanya. Lalu seperti di dalam buku George Orwell tadi, negara sedang dalam bahaya, maka semua individu harus siap diawasi secara ketat oleh suatu lembaga supervisi.

Ideologi fasisme Mussolini itu akhirnya membawa Italia jatuh ke dalam perang dunia kedua dan membawa bencana bagi negeri Italia dan bagi dunia juga.

HARAPAN

Lalu akhir dari pembahasan ini, apa harapan atau intisari yang ingin kita tarik dari pembahasan ini? Pengawasan memang dibutuhkan, dan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang senantiasa mengeruh di air keruh memang harus dilakukan agar harmonisasi kehidupan di masyarakat tidak menjadi rusak. Namun, pengawasan yang membabi buta sampai ke pembicaraan antar pribadi subyek hukum yang merupakan ranah sangat prinsipil dalam hak asasi manusia (chatting), dengan asumsi pula bahwa siapa yang akan sanggup mengawasi para pengawas itu juga, maka akan cenderung menambah deretan masalah baru nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun