Aku dan Adena berhenti di jembatan layang yang lengang. Dari atas sini, mata kami melihat detik-detik massa mulai kocar-kacir dan keadaan mulai kacau. Polisi melayangkan tongkat, memukuli mahasiswa yang menuntut keadilan. Aku berdesis ngeri.
Sedetik kemudian aku terkejut bukan main kala melihat sosok lain yang tak asing bagiku.
Pak Bobby.
Tidak mungkin salah, aku pernah melihat foto mudanya di atas meja kantor. Ia di sana, menggunakan setelan reporter berita, namun dipersenjatai tongkat hitam persis seperti polisi. Ia menarik paksa kerah seorang mahasiswa, membawanya menjauh entah ke mana. Menghilang.
Dadaku bergemuruh. Lima tahun aku jarang tidur demi mengungkap pelaku di balik penghilangan ibunda Adena di aksi demo 2019 dan … ah ternyata begitu.
Merupakan pilihan paling tepat bagiku untuk berdiri di sini walau harus kupertaruhkan segalanya. Perkataan orang bijak: lebih baik mencegah daripada mengobati mungkin benar adanya.
_____________________________
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H