Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Apa Gak Bosen Jadi Kades Lama-lama?

7 Februari 2024   18:50 Diperbarui: 7 Februari 2024   18:50 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maksudnya pengembangan sumber daya manusia, pelatihan apa gitu..." timpal Mang Odon.

"Ah, percuma bikin pelatihan mah, biayanya cuma habis buat honor panitia, honor pembicara, sama konsumsi peserta. Gak ada yang nyisa, percuma. Pas pelatihan apa-apa juga pesertanya juga paling pada tidur. Pulang pelatihan tetep saja bodo..." jawab si Kabayan.

"Memang bikin patung sama gapura ada gunanya?" tanya Mang Ubed.

"Eh ya ada lah, jaman sekarang mah yang penting kan poto, selpi, nah kan itu mendatangkan depisa buat desa. Yang penting, patungnya harus bagus, harus instagramebel. Kalau piral, kan nanti tambah banyak yang datang, angkot rame, ojeg rame, yang jualan laris, maju pan desa kita...." Kata si Kabayan lagi dengan yakin.

"Tapi apa kamu nggak bosen, enambelas tahun jadi kades? Nggak mau naik pangkat?" tanya Mang Ubed.

"Ah, Pa Nanang aja dari dulu sampe pensiun tetep aja guru SD, nggak naek-naek. Muridnya mah sudah jadi segala macem, dia mah masih saja ngajar ini budi, ini ibu budi.... Bayangkan, 30 tahun ngomongin si Budi terus... nggak bosen juga dia. Apalagi cuma jadi Kades, kan yang ngerjain juga banyak setapnya, ada sekdes, kaur, kabad, kadus, erwe, erte, yang bisa diperintah..." beber si Kabayan.

"Memangnya Kades nggak ada yang merintah? Bukannya ada Camat di atasnya, terus bupati, gubernur, presiden..." kata Mang Odon.

"Ya enggak lah, camat mah bukan atasan kades, kades mah dipilih langsung sama rakyat, camat mah kan enggak..." jawab si Kabayan.

"Bupati?" tanya Mang Dasim.

"Ada gitu kades yang dimarahi Bupati? Nggak ada! Urusan apa? Yang ada juga bupati kalau mau pemilihan lagi datang ke kades-kades, minta tolong supaya mengerahkan warganya agar dia dipilih lagi. Sementara yang nyalon kades, nggak pernah minta bantuan bupati! Sebaliknya lagi, ada kan bupati yang dimarahi gubernur, dan gubernur yang dimarahi presiden gara-gara jalan butut? Kan kalau di desa mah, jalan butut yang disalahin juga bukan kades, itu mah urusan kabupaten! Lagipula, bupati, gubernur, sama presiden mah lebih banyak mikirin gimana caranya kepilih lagi lima tahun nanti, sementara kades mah tenang, delapan tahun, bisa ngurusin yang lain!"

Mang Ubed, Mang Dasim, dan Mang Odon saling melirik, "Bener juga ya kalau dipikir-pikir mah, enakan jadi kades daripada jadi presiden...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun