Soso mengabaikan dulu soal itu, ia akan memikirkannya nanti. Ada satu bagian dari cerita si Kamo yang menarik, yaitu soal badan sensor.
"Kamo, kau nggak tanya lebih lanjut soal badan sensor itu?"
Kamo menggeleng, "Untuk apa, aku sudah cerita panjang lebar sama dia, kan intinya sudah, aku dapat info soal buruh itu, dan mungkin si Lado ada di sana. Jadi apa hubungannya dengan sensor itu?"
Soso menggeleng. Panjang urusannya kalau ia bercerita soal itu pada si Kamo sekarang. Mungkin nanti kalau ada waktu, ia bisa menanyakannya pada Pangeran Ilia yang masih terlibat dengan urusan suratkabar.
Jujur saja, informasi yang dibawa pulang si Kamo itu bener-bener sangat penting. Bukan soal nasib si Lado saja, soal sensor itu, dan juga tentang bagaimana tentara juga mengetahui apa yang sedang terjadi di Tiflis dan bahkan di dalam seminari pun tak lepas dari pantauannya.
Ada rasa was-was, tapi ia mencoba menenangkan diri. Tentara mungkin belum bener-bener masuk, karena itu wilayah 'kekuasaan' gereja, sebuah lembaga yang juga dihormati dalam kekaisaran, karena juga dilindungi oleh Tsar. Tapi bukannya tak mungkin, kalau ada apa-apa, bisa saja seminari meminta bantuan pula pada tentara, atau sebaliknya, tentara yang terpaksa masuk.
Duh.
*****
BERSAMBUNG: (113) Razia Toko Buku di Tiflis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H