Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (103) Berkumpul Kembali

13 Maret 2021   12:11 Diperbarui: 14 Maret 2021   12:06 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Soso nyengir, "250 rubel!"

Semua anak langsung terbelalak.

"Edaaan.... Kaya dong kamu, Koba!" kata si Ataka, "Bapakku banyak duit aja gak pernah aku megang duit sebanyak itu!"

"Sudahlah, aku nggak bakalan makan sendiri duitnya, tenang aja!" kata Soso.

"Berarti Lingkaran Setan sekarang mau punya markas dong!" kata si Vaso sambil tertawa. "Mungkin nanti kita beri nama Sarang Setan!"

Semuanya tergelak. Ah, rasanya semuanya sudah kembali seperti sedia kala, saat menikmati kesenangan dalam kesempitan, kebahagiaan di tengah tekanan.

*****

BERSAMBUNG: (104) Sarang Setan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun