Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (77) Bergerak dan Menunggu

12 Februari 2021   21:27 Diperbarui: 13 Februari 2021   23:47 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

"Mau pakai nama Soselo lagi?" tanya si Lado sambil menyeringai, "Terlalu romantis tau, nggak kayak nama pejuang revolusi. Hanya cocok buat nama penulis puisi cinta!"

Soso nyengir, "Jangan lah. Tapi kan aku juga belum bisa memakai nama asliku, nanti malah urusannya panjang kalau orang seminari tahu!"

"Kau pake saja nama bekenmu itu, Koba Djugashvili!" kata si Lado.

Soso menggeleng, "Di seminari juga aku sudah dikenal dengan nama itu. Sama saja kalau masih bawa-bawa nama bapakku!"

"Kenapa nggak Koba Ivanovich? Nama samaran yang kau pake buat merayu cewek itu? Lumayan kan. Ada Rusia-Rusia-nya, jadi seolah penulis ini orang Rusia yang peduli dengan nasib buruh!"

Soso tersenyum, "Wah, boleh juga tuh!" Ia pun mengambil lagi tulisannya, lalu membubuhkan nama di situ, Koba Ivanovich. Koba, nama pahlawan kesukaannya yang mulai dipopulerkannya sendiri masih ada, dan nama pulungan yang entah darimana idenya itu 'Ivanovich' juga cukup keren.

"Bagaimana dengan cewek Rusia itu, jadi datang nggak?" tanya si Lado kemudian.

Soso menggeleng, "Entahlah, datang nggak datang juga nggak terlalu penting bagiku..." jawabnya jujur. "Kenapa memangnya?"

"Ya kutinggalkan lah kau di sini agar leluasa..." kata si Lado. "Aku akan membawa tulisanmu ini pada si Nunu, dan mungkin malam ini aku akan menginap di markas Mesame Dasi!"

Soso nyengir, "Aku jadi nggak enak Do!"

"Nyantai aja Bro, nikmati masa mudamu selagi bisa!" jawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun