Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kapan Klub-klub Skotlandia Berkibar Lagi di Eropa?

12 Februari 2021   14:53 Diperbarui: 13 Februari 2021   10:33 1686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Celtic dan Rangers (Diolah dari celticfc.com dan Rangers.co.uk)

Lawan-lawan "enteng" itulah yang menyingkirkan lawan berat. Vojvodina menyingkirkan Atletico Madrid. Dukla Prague menyingkirkan Ajax setelah Ajax menyingkirkan Liverpool sebelumnya.

Sementara Inter datang dengan status dua kali juara Eropa, berturut-turut tahun 1963-64 dan 64-65. Sebelum laga final, mereka sudah menumbangkan banyak raksasa lainnya, salah satunya adalah Real Madrid.

Laga final yang disaksikan 45 ribu penonton itu juga layaknya Piala Dunia, antara Skotlandia dan Italia. Maklum, 100 persen starting XI Celtic semuanya asli Skotlandia, dan hampir 100 persen Inter juga Italia, hanya "kesusupan" Luis Suarez (Bukan Suarez-nya Atletico sekarang ya), yang berkebangsaan Spanyol. Itupun tak main penuh. Jadi kalau itu "Piala Dunia" siapa yang berani menjagokan Skotlandia?

Celtic nyaris mengulanginya musim 1969-1970. Kali ini di San Siro, Milan. Thomas Gemmell lagi-lagi mencetak gol di menit 31. Sayangnya, lawan mereka kali ini, Feyenoord (Belanda) segera membalas dua gol dari David Israel (menit 31) dan Bengt Ove Kindvall di babak tambahan (menit 117).

Tapi itu sudah sangat lama. Sudah tak pernah disebut-sebut lagi. Hanya digunakan para pendukung Celtic untuk mengejek rival abadinya Rangers FC. 

Di depan penggemar Rangers, mereka boleh berbangga, karena prestasi itu, karena di liga domestik mereka masih kalah (Celtic 51 kali juara, Rangers 54 kali).

Di kancah Eropa, musuh bebuyutan Celtic itu hanya berhasil meraih European Cup Winner tahun 1972, yang masih kalah gengsinya. Kalau itu, Aberdeen, klub Skotlandia lainnya juga pernah meraihnya sekali, jadi nggak terlalu keren lah. 

Apalagi kemenangan Rangers tahun 1972 atas Dynamo Moscow di Nou Camp Barcelona itu diwarnai kerusuhan supporter yang menyebabkan Rangers harus dihukum.

Ketika klub-klub Britania lainnya semakin berkibar di kancah Eropa (terutama dari Inggris), klub-klub Skotlandia makin tertinggal jauh. Memang tak adil membandingkannya, karena dari sisi liga juga sangat berbeda. Itu pulalah yang menyebabkan peluang tim-tim Skotlandia berkibar di Eropa makin menciut.

Jangankan di Champions League yang makin sesak dengan klub-klub yang makin mapan seantero Eropa (asal negaranya pun makin beragam), di kasta keduanya pun (UEFA Europa League) mereka masih sulit bersaing. 

Prestasi terbaik klub-klub Skotlandia di ajang itu hanya sebagai runner up saja, sekali Celtic tahun 2003, dan sekali Rangers tahun 2008.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun