Episode Awal: (1) Soso
Episode Sebelumnya: (66) Setan Kumat
*****
Informasi tentang Pak Beso akhirnya datang juga. Ararat Sarafian, bandit kecil di Bazaar Armenia itu datang menemui Soso jam istirahat di depan pintu seminari. "Siapkan uang limapuluh kopeck-mu. Aku menemukan bapakmu!" katanya dengan nada tengil seperti biasa.
Soso yang tadinya mau ngopi sama si Vaso dan kawan-kawannya di toko buku Gege Imedashvili, terpaksa membatalkan janjinya. "Urusan penting, soal Bapakku..." katanya pada kawan-kawannya.
Ia lalu mengikuti si Ararat menuju Bazaar Persia yang tak jauh dari Bazaar Armenia. Meski lebih dulu ada, dan dulu dikenal sebagai pasar paling kotor, pasar itu sekarang menjadi jauh lebih rapi dan bersih. Mungkin karena semakin banyak penjual pakaian di sana. Kalaupun ada bahan makanan itu hanyalah bahan makanan kering seperti beraneka macam rempah-rempah yang didatangkan dari wilayah Asia. Sebagian konon berasal dari India dan dibawa melalui darat melalui wilayah Persia, atau melalui jalur laut melewati Laut Hitam.
Anak Armenia itu membawanya masuk lebih dalam, sampai akhirnya mereka tiba di jejeran kios penjual pakaian, karpet, sepatu, dan lain-lain. Dulu Soso pernah masuk sampai ke situ saat akan membelikan oleh-oleh buat ibunya.
"Bukankah itu Bapakmu?" tanya si Ararat sambil menunjuk seorang lelaki bertubuh kurus. Wajahnya yang lebih tirus tertutup janggut dan cambang hitam, dan kepalanya ditutupi sebuah topi.
Tak salah lagi, lelaki yang ditunjuk si Ararat itu adalah Pak Beso. Dia tampak sedang tekun menjahit sebuah sepatu. Setengah berlari Soso mendekatinya.
"Pak..."
Lelaki itu mengangkat wajahnya. "So..."