Soso nyengir.
"Ya udah. Tungguin di sini, Mak ambilkan. Tapi kau beres-beres dulu situ, biar nggak kayak kandang sapi!"
*****
Setelah mengambilkan makanan dari tempatnya Pak Koba, Mak Keke menemani Soso makan di rumah lamanya itu, rumah peninggalan mantan suaminya, Pak Beso, bapaknya Soso.
"Aku sudah bilang sama Pak Koba, kamu datang dan akan tidur di sini. Tapi besok kau harus menemuinya!" kata Mak Keke.
Soso mengangguk, mulutnya penuh dengan makanan.
"Kamu dari mana sih, anak-anak lain, si Seva dan si Peta sudah balik sejak lama, kamu nggak nongol-nongol. Katanya kamu ke Batumi ya?" tanya Mak Keke.
Soso mengangguk, "Jalan-jalan dulu lah Mak, mumpung liburan..." jawabnya.
"Ya nggak apa-apa, Mak ngerti kamu pengen maen. Zaman dulu kan kamu nggak pernah kemana-mana. Nggak pernah diajak kemana-mana pula. Tapi bukan karena kamu menghindari pulang ke sini kan?" tanya Mak Keke.
Ah, tau juga dia soal itu, bathin Soso. Naluri seorang ibu begitu tajam, bahkan tadi pun Mak Keke sudah bilang kalau sejak siang dia sudah pengen ke sini, berarti sudah punya firasat.
"Ya enggak lah Mak, ini buktinya saya pulang..." kata Soso.