Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (62) Kembali ke Rumah

28 Januari 2021   20:49 Diperbarui: 29 Januari 2021   16:48 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Soso nyengir.

"Ya udah. Tungguin di sini, Mak ambilkan. Tapi kau beres-beres dulu situ, biar nggak kayak kandang sapi!"

*****

Setelah mengambilkan makanan dari tempatnya Pak Koba, Mak Keke menemani Soso makan di rumah lamanya itu, rumah peninggalan mantan suaminya, Pak Beso, bapaknya Soso.

"Aku sudah bilang sama Pak Koba, kamu datang dan akan tidur di sini. Tapi besok kau harus menemuinya!" kata Mak Keke.

Soso mengangguk, mulutnya penuh dengan makanan.

"Kamu dari mana sih, anak-anak lain, si Seva dan si Peta sudah balik sejak lama, kamu nggak nongol-nongol. Katanya kamu ke Batumi ya?" tanya Mak Keke.

Soso mengangguk, "Jalan-jalan dulu lah Mak, mumpung liburan..." jawabnya.

"Ya nggak apa-apa, Mak ngerti kamu pengen maen. Zaman dulu kan kamu nggak pernah kemana-mana. Nggak pernah diajak kemana-mana pula. Tapi bukan karena kamu menghindari pulang ke sini kan?" tanya Mak Keke.

Ah, tau juga dia soal itu, bathin Soso. Naluri seorang ibu begitu tajam, bahkan tadi pun Mak Keke sudah bilang kalau sejak siang dia sudah pengen ke sini, berarti sudah punya firasat.

"Ya enggak lah Mak, ini buktinya saya pulang..." kata Soso.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun