Soso menyerahkannya.
Lelaki itu melihat sampulnya sekilas dan mengembalikannya pada Soso. "Kau anak terpelajar juga rupanya. Sekolah di mana?"
"Tiflis, Tuan..." jawab Soso.
"Sekolah apa?"
"Seminari, Tuan..."
"Mmmm anak seminari membaca Hugo? Aneh juga..." katanya.
"Saya hanya menyukai sastra saja, Tuan..." jawab Soso lagi.
"Sastra apa yang kau suka?"
"Saya membaca novel, cerita pendek, puisi juga... sesekali saya juga menulis puisi..." jawab Soso.
"Kau menulis puisi?" tanya lelaki itu, "Puisi apa?"
"Puisi biasa saja Tuan, tidak istimewa, tapi ada beberapa yang sudah dimuat di majalah, di Iveria..." jawab Soso.