Soso berhasil bertahan mengikuti kegiatan di Seminari sampai waktu istirahat, jam tiga sore. Badannya bener-bener terasa nggak enak. Tapi ia bertekad ingin menyelesaikan tulisannya. Makanya ia segera kembali ke tempatnya si Lado. Kali ini, bukan hanya Seva yang ikut, si Peta juga mau bergabung. Ia tahu tujuan dua temannya itu, hanya ingin nebeng ngopi dan ngudud. Tapi biar saja, bagus kalau ada teman ke sana, supaya bisa menjaga kalau tubuhnya ngedrop.
Dan bener saja, sampai di tempatnya si Lado. Soso sama sekali nggak bisa berpikir. Kepalanya sangat berat. Matanya lebih lagi. Ketika si Lado mulai membahas tulisannya yang belum selesai itu, ia tak lagi bisa menahan kantuknya. Ia tertidur. Tulisan itu belum jadi juga.
Kalau saja tadi nggak pergi bareng si Peta dan Seva, mungkin ia akan kebablasan tidur di tempat si Lado. Gawat betul kalau sampai tak kembali ke sekolah.
Malam harinya, Soso tak bisa melanjutkan tulisannya. Nggak mungkin dia mengambil jatah rembesnya anak-anak yang lain seperti semalam. Lagipula, kepalanya masih terasa berat. Kalaupun ia bisa dan diizinkan rembes oleh teman-temannya. Ia tak yakin sesampainya di tempat si Lado ia akan bisa melanjutkannya. Paling cuma pindah tidur saja.
Akhirnya, ia memutuskan untuk beristirahat. "Nanti kalau badanku sudah segar, mungkin pikiranku juga akan lebih segar!" pikirnya.
*****
BERSAMBUNG: (44) Janji
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H