Kedelapan disebut Fu Manchu alias gaya China, di mana kedua ujungnya dibiarkan panjang menjuntai ke bawah. Kesembilan, sebetulnya mirip Fu Manchu, tapi kedua ujungnya dibuat terbalik alias mencuat ke atas.Â
Gaya ini melekat pada sosok pelukis nyentrik Salvador Dali, makanya disebut gaya Dali. Dan yang terakhir, ya gaya Chaplin. Di Indonesia disebut juga gaya Jojon, pelawak senior yang sudah almarhum yang juga terkenal dengan celana pendeknya yang nyampe ke dada.
Terus kumisnya Stalin yang mana?
Kalau dilihat dari model-model tadi, kumis Stalin muda masih bergaya scruffy mulai tumbuh dan agak berantakan.
Kumis ikoniknya adalah perpaduan antara gaya sisir dengan gaya walrus; tebal, rapi, dengan kedua ujung yang sedikit terangkat tapi tidak maksa seperti gaya gagang pintu.
Sementara Chaplin, masa mudanya justru tidak memelihara kumis. Kumisnya memang tumbuh, tapi ia mencukurnya. Begitupun dalam keseharian. Kumis ikoniknya bukanlah kumis asli, tapi tempelan, yang akan dilepas kalau ia tak beraksi.
Kumis model Chaplin yang asli malah dimiliki oleh Hitler, tokoh yang kemudian disindir oleh Chaplin dengan memerankan satirenya.
Pertanyaannya, mana yang akan menjadi tren 2021 ini?
Model handlebar alias gagang pintu sudah pernah populer kembali beberapa tahun belakangan ini, dan saya menduga tahun ini akan menurun popularitasnya.
Penyebabnya, orang masih jarang keluar rumah, jadi model-model rapi yang sengaja dibentuk, apalagi model 'kurang kerjaan' kaya modelnya Dali pasti ditinggalkan.
Model scruffy masih banyak yang akan pakai, alasannya sederhana, karena keadaan, kumisnya baru belajar tumbuh, jadi nggak bisa disebut tren. Maka kandidatnya adalah model sisir, walrus, koboy, atau model Chaplin.Â