Mendengar ada langkah mendekat, lelaki itu berdiri dan memalingkan wajahnya yang dipenuhi rambut, gondrong, cambang bersatu dengan janggut dan kumis, sangat berantakan.
Penjaga yang menemani Soso berkata, "Jangan lama-lama, ngobrol seperlunya saja!"
Soso mengangguk, dan mendekati lelaki itu.
"Joseph!" kata lelaki itu.
Soso memutar ingatannya.
Lelaki itu langsung menghambur dan memeluk tubuh Soso dengan erat. Soso gelagapan dipeluk kayak gitu. Mana lelaki itu bau banget badannya, campuran antara bau asem keringat dengan bau anggur murahan dari nafasnya yang mendengus.
Lelaki itu menatap wajah Soso dan menepuk-nepuk pipinya, "Sudah besar kau rupanya, ganteng pula..."
"Bapak?" tanya Soso. Ragu.
"Kau sudah lupa sama bapakmu sendiri? Sungguh terlalu!" lelaki itu tampak sedikit tersinggung.
"Bapak ngapain ke sini?" tanya Soso, setelah yakin lelaki itu adalah Vissarion Djugashvili, alias Pak Beso, alias bapaknya sendiri!
"Kenapa?" omongan lelaki itu masih saja sengit, "Nggak boleh seorang bapak menemui anaknya?"