Soso menemui Romo Charkviani malam itu, sesuai dengan perintah Emaknya.
"Kemana saja beberapa hari ini So?" tanya Pendeta yang bersuara lembut selembut orangnya itu.
"Latihan gulat di rumahnya Pak Koba, Romo..." celetuk Nora dari kamarnya.
Soso cengar-cengir.
"Buat apa belajar gulat?" tanya Pak Chark lagi.
"Mau ngalahin anak-anak Rusia itu, Pak..." celetuk Nora lagi.
"Nora... Papa lagi ngomong sama Soso, bukan sama kamu. Belajar baca sana!" kata Pak Chark. Nora pun diam. Pak Chark melirik Soso lagi, "Jangan suka mendendam. Ingat apa sabda Tuhan Yesus, barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, terus?"
"Biarkan juga ia mengambil bajumu..." jawab Soso.
"Nah itu, kamu inget..." kata Romo Chark.
Soso cengengesan.
"Ya sudah. Saya cuma mau mengingatkan sama kamu So, ada tawaran beasiswa dari Seminari Tiflis. Selain nantinya diasramakan, dijamin semua kebutuhanmu, kamu juga bisa mendapatkan uang saku, lima rubel sebulan..." kata Pak Chark lagi.