"Kok milih yang itu?" tanya gurunya.
"Udah, yang itu aja, lumayan kan saya jadi lebih muda setahun, lagian kan tanggal 21 Desember hari ibu, jadi enak diinget..." jawab Soso asal. Maka dicatatlah 21 Desember 1879 sebagai hari lahir Soso.[9]
Baca juga :Â Membaca Kunci Memajukan Peradaban dan Meningkatkan Integritas
Gurunya itu sebetulnya rada-rada ogah mencatatkan Soso sebagai salah satu murid di sekolahnya, terutama karena tampangnya yang nyebelin itu. Tapi karena Soso adalah anak titipan Pendeta Charkviani. Ia pun nggak mau bikin masalah. Maka, sejak itu, resmilah Soso sebagai anak sekolahan. Ia belajar dengan sungguh-sungguh.Â
Sistem pengajaran di sekolah itu sebetulnya susah bagi anak kebanyakan, tapi Soso sama sekali tak mengalami kesulitan. Hal ini tak lain karena kemampuannya yang sangat baik dalam membaca.Â
Soso membaca hampir semua buku dan bacaan yang ia temukan, tapi hanya satu yang tidak pernah menarik perhatiannya; membaca Alkitab. Kalaupun ia membacanya, bukan karena ia tertarik dengan isinya, tapi karena semata tugas sekolah....
***** Â
BERSAMBUNG:Â (2) Aku Benci Rusia!
Catatan:
[1] Laut Kaspia sebetulnya adalah sebuah danau, akan tetapi saking luasnya, orang di sekitarnya menganggapnya sebagai Laut. Tak kurang dari lima negara berbatasan dengan laut ini, yakni Ajerbaizan, Iran, Rusia, Kazakhstan, dan Turkmenistan.
[2] Saat Soso lahir, wilayah Georgia masih dikuasai oleh Kekaisaran Rusia sejak aneksasi 12 September 1801.
[3] Sungai yang hulunya berada di Turki, melewati Georgia, Azerbaijan dan kemudian bermuara di Laut Kaspia. Orang Turki menyebutnya Sungai Kurucay, dan orang Georgia menyebutnya Mtkvari.