Mohon tunggu...
Alin Agnia
Alin Agnia Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Saya seorang manajer akuntansi di salah satu perusahaan kesehatan gigi dan mulut dan juga seorang konten kreator.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Klinik Swan Dental Aesthetic

16 Mei 2024   19:47 Diperbarui: 20 Mei 2024   14:04 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

BAB II 

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1    Manajemen Sumber Daya Manusia

2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut para ahli berbeda, namun pada hakikatnya memiliki arti yang sama yaitu aktivitas untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan sumber daya manusia.

Berikut adalah pengertian manajemen sumber daya manusia menurut beberapa ahli:

Menurut Nurmalasari dan Karimah (2020):

"Manajemen sumber daya manusia adalah aktivitas untuk mencapai tujuan dan berbagai sasarannya serta kemampuan menghadapi tantangan melalui kebijakan-kebijakan, praktik- praktik, serta sistem-sistem yang mempengaruhi perilaku, sikap dan kinerja pegawai yang berada dalam organisasi".

2.1.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Marwansyah (2016:8), fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari:

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan SDM adalah proses yang secara sistematis mengkaji tersedianya tenaga kerja dalam jumlah dan mutu, atau kompetensi, yang sesuai pada saat dibutuhkan. Dengan kata lain, perencanaan SDM adalah proses penentuan jumlah dan mutu/kualifikasi SDM di masa yang akan datang Rekrutmen dan Seleksi.

Rekrutmen atau penarikan adalah proses menarik perhatian sejumlah calon karyawan potensial dan mendorong mereka agar melamar pekerjaan pada sebuah organisasi. Hasil proses rekrutmen adalah sekumpulan pelamar yang memenuhi syarat. Seleksi adalah proses identifikasi dan pemilihan orang-orang dari sekumpulan pelamar yang paling cocok dengan posisi yang ditawarkan dan dengan organisasi. Hasil proses seleksi adalah para calon karyawan yang paling memenuhi syarat di antara para pelamar.

Budaya Organisasi

2.3.1 Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan pola-pola asumsi yang ditentukan oleh sekelompok orang dan diajarkan kepada anggota baru untuk membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya di lingkungan yang beragam.

2.5.1 Fungsi-fungsi Budaya Organisasi

Menurut Supartha & Sinta A. (2017:115) budaya  memiliki beberapa fungsi di dalam suatu organisasi, yaitu:

Budaya memiliki suatu peran batas-batas penentu, yaitu budaya menciptakan perbedaan antara satu organisasi dengan organisasi yang lain.

Budaya menyampaikan rasa identitas kepada anggota- anggota organisasi

Budaya mempermudah penerusan komitmen hingga mencapai batas yang lebih luas, melebihi batas ketertarikan individu.

Budaya mendorong stabilitas sistem ekonomi.

Budaya bertugas sebagai pembentuk rasa dan mekanisme pengendalian yang memberikan panduan dan bentuk perilaku sikap karyawan.

2.5.2 Mempertahankan Budaya Organisasi

Menurut Supartha & Sinta A. (2017:115) terdapat tiga kekuatan yang memainkan peranan penting dalam mempertahankan suatu budaya organisasi, yaitu:

Seleksi

Tujuan seleksi adalah mengidentifikasi dan mempekerjakan individu-individu yang memiliki wawasan, keterampilan dan kemampuan dalam melakukan pekerjaan untuk keberhasilan perusahaan. Keputusan akhir mengenai siapa yang akan dipekerjakan sangat dipengaruhi oleh penilaian pembuatan keputusan, yaitu seberapa bagus kandidat-kandidat tersebut memiliki kesesuaian dengan organisasi. Calon pekerja yang memiliki konflik antara nilai-nilai yang mereka miliki dengan nilai-nilai yang ada di organisasi dapat memilih untuk keluar dari proses pelamaran pekerjaan.penyeleksian dengan begitu menjadi semacam jalan dengan dua jalur yang memberi kesempatan bagi pihak yang mempekerjakan dan pihak yang melamar pekerjaan untuk membatalkan ikatan pekerjaan jika terdapat ketidaksesuaian. Dalam hal ini proses seleksi menjaga suatu budaya organisasi dengan cara membuang individu-individu yang mungkin saja menyerang atau menyepelekan budaya organisasi tersebut.

Manajemen Puncak

Tindakan manajemen puncak juga memiliki dampak utama terhadap budaya organisasi. Para eksekutif membentuk norma-norma penyaring yang menyeluruh di dalam organisasi melalui apa yang mereka katakan dan lakukan, apakah pengambilan resiko ini lebih dikehendaki, seberapa banyak keleluasaan yang harus diberikan manajer kepada bawahannya, seragam apa yang dipakai, tindakan apa yang harus dilakukan untuk kenaikan gaji, promosi dan penghargaan-penghargaan lainnya.

Sosialisasi

Bagaimanapun baiknya pelaksanaan penerimaan dan penyeleksian pegawai baru yang dilakukan suatu organisasi, karyawan-karyawan baru tidak sepenuhnya terdoktrin dengan budaya organisasi tersebut. Dikarenakan tidak terbiasa dengan budaya organisasi tersebut, karyawan- karyawan baru tersebut dalam beradaptasi dengan budaya mereka. Proses adaptasi ini disebut sosialisasi. Secara fakta, proses sosialisasi terhadap budaya organisasi ini bukan proses yang mudah dilakukan, banyak anggota baru yang memiliki kesulitan dalam bersosialisasi dengan budaya organisasi.

Kepuasan Kerja

2.6.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan tingkat afeksi atau sikap seseorang terhadap pekerjaannya. Terdapat beberapa pengertian kepuasan kerja, seperti yang dikemukakan oleh Newstrom dalam Fattah (2017). "Kepuasan kerja diartikan sebagai perasaan atau emosi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan pegawai melihat pekerjaan mereka". Adapun pendapat lain yang dikemukakan oleh Krisnaldy dkk (2019):

"Kepuasan kerja adalah keadaan emosional karyawan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang terhadap pekerjaannya".

Sedangkan menurut Robbins dan Judge alih bahasa Saraswati et al. (2017:46), "Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan, yang dihasilkan dari suatu evaluasi dari karakteristik-karakteristiknya".

2.6.2 Indikator-indikator Kepuasan Kerja

Menurut Mangkunegara (2017:118-119) kepuasan kerja berhubungan dengan variabel-variabel seperti turnover, tingkat absensi, umur, tingkat pekerjaan, dan ukuran organisasi perusahaan.

Turnover

Kepuasan Kerja Secara Umum

Keuntungan survei kepuasan kerja dapat memberikan gambaran kepada pemimpin mengenai tingkat kepuasan kerja pegawai di perusahaan. Begitu pula untuk mengetahui ketidakpuasan pegawai pada bagian dan jabatan tertentu. Survei juga sangat bermanfaat dalam mendiagnosis masalah-masalah pegawai yang berhubungan dengan peralatan kerja.

Meningkatkan Sikap Kerja

Survei kepuasan kerja dapat bermanfaat dalam meningkatkan sikap kerja pegawai. Hal ini karena pegawai merasa pelaksanaan kerja dan fungsi jabatannya mendapat perhatian dari pihak pemimpin.

Kebutuhan Pelatihan

Survei kepuasan kerja sangat berguna dalam menentukan kebutuhan pelatihan tertentu. Pegawai-pegawai biasanya diberikan kesempatan untuk melaporkan apa yang mereka rasakan dari perlakuan pemimpin pada bagian jabatan tertentu. Dengan demikian kebutuhan pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan bagi bidang pekerjaan pegawai-pegawai peserta pelatihan.

2.6.6 Keramahan Karyawan

Keramahan karyawan khususnya karyawan klinik, dapat menjadi point penting yang menyebabkan pasien loyal terhadap klinik. Pasien akan mencari klinik yang karyawannya mampu melayani dengan baik, selalu tersenyum aktif berkomunikasi, dan santun. Apabila pasien tidak sensitif dengan biaya, keramahan karyawan menjadi faktor yang menentukan Satibi et.al (2020), dan menurut Ertekin et.al (2020), keramahan merupakan salah satu bentuk personalisasi yang akan membuat pelanggan merasa akrab, senang dan bersahabat. Selain keramahan kredibilitas dan citra karyawan yang baik ikut andil dengan membangun kedekatan dengan pelanggan. Kredibilitas karyawan dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan pelanggan serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh pelanggan dapat membuat pelanggan terbuka dalam menyampaikan informasi personal sert bertanya mengenai produk dan jasa. Citra karyawan yang baik akan memperlancar hubungan kedekatan dengan pelanggan.

2.6.7 Kedisiplinan

Disiplin kerja adalah suatu kewajiban yang wajib ditaati oleh setiap anggota organisasi dan pekerjaan. Inii mengacu pada serangkaian tata tertib atau aturan yang berlaku di lingkungan kerja, yang bertujuan untuk memastikan bahwa pekerjaan tetap fokus dan tidak terlibat aktivitas yang tidak relevan selama jam kerja. Disiplin kerja tidak hanya menekankan kepadanya (Yusuf, 2023).

2.6.8 Ketanggapan Karyawan (responsiveness)

responsiveness atau ketanggapan yakni suatu kemampuan Perusahaan yang dilakukan oleh lansgung karyawan untuk memberikan pelayanan degan cepat dan tanggap. Suatu kebijakan untuk membantu pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan, dengan menyampaikan informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu persepsi yang negative dalam kualitas pelayanan, ferine & juniarti et al 2022.

2.6.8 Promosi Karyawan

promosi memberiakn peranan penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti – nantikan oleh karyawan. Karena dengan promosi ini berarti adanya kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan bersangktan untuk menjabat yang lebih tinggi. Dengan demikian promosi akan memberikan status sosial, wewenang (authority) dan tanggung jawab (responbility) serta penghasilan (autocomes)  yang semakin besar bagi karyawan tersebut. Setyowati et al 2021

2.6.9 Penghargaan Karyawan

dalam dunia bisnis, penghargaan biasanya diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi yang luas biasa yang dilakukan oleh karyawan dalam mencapai tujuan Perusahaan dan merupakan alat penting untuk mencapai tujuan Perusahaan dan merupakan alat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif. Penghargaan tidak hanya sebatas ditujukan kepada karyawan secara individu namun itu sendiri atas keberhasilan mencapai maupun melewati target yang diharapkan. Septiani et al 2024 

2.6.10 Upah Karyawan

upah merupakan salah satu syarat perjanjian kerja yang diatur oleh pengysaha, pekerj atau buruh serta pemerintah. Upah adalah jumlah keseluruhan yang ditetapkan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan. Upah memberikan peranan penting dan memberikan ciri khas suatu hubungan yang disebut dengan hubungan kerja, bahkan upah merupakan tujuan utama dari seseorang pekerja melakukan pekerjaan pada orang atau badan hukum lain. Pada dasarnya, pengertian upah menganut pada apa yang termuat konvensi international Organization (ILO) mengenai perlindungan upah atau protection of wage Indonesia juga mengikuti acuan tersebut dengan sedikit penyesuaian. Putra et al 2022

2.6. 11 Koordinasi Karyawan

Koordinasi merupakan kegiatan pengaturan elemen – elemen yang terdapat dalam Perusahaan yang kompleks agar segala sesuatu yang ada dalam Perusahaan dapat terintegrasi dan bekerja sama dengan efektif dan harmonis. Pramana et al 2022

2.6.12 Keamanan Karyawan

keamanan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan serta cara melakukan pekerjaan. Keamanan kerja bersaran segala tempat kerja, baik didarat, didalam tanah, dipermukaan air, didalam air, maupun diudara. Tempat demikian tersebar pada segenanp kegiatan ekonomi, seperti pertanian, industri, pertambangan, perhubungan, pekerjaan umum, jasa dan lain – lain. Salah satu aspek penting sasaran keamanan kerja mengingat resiko bahanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang lebih maju dan mutakhir. Fuad & Nawa 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun