Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Serial Noval] Anyer, Pelabuhan Terakhir Cintaku

21 Januari 2020   16:48 Diperbarui: 21 Januari 2020   21:23 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bantenhits.com

"Pak, saya mo turun sebentar ke kantin. Bapak mo saya belikan apa?"

Sejenak pandanganku beralih ke arah perempuan berusia dua puluhan akhir itu. Akhir-akhir ini kulihat dia tampak bersemangat sekali. Mungkinkah efek akan pergi honeymoon dan menghabiskan libur akhir tahun bersama pasangan halal membuat aura perempuan ini kian bersinar?

"Terserah kamu aja deh. Tapi saran saya seh, daripada kamu capek-capek ke kantin bawah, mending pesan ok-food aja."

"Ah, gak capek kok, Pak. Malah saya sengaja turun ke bawah, biar bisa muterin kantor dulu. Entar kan saya gak lihat kantor selama sepekan. Hehehe."

Ampun deh. Tapi, itulah perempuan. Mau cuti saja, masih sempatnya berkeliling kantor sekadar untuk melihat-lihat isi kantor sebelum kelak meninggalkannya selama sepekan.

"Ya, sudah. Kalo itu emang maunya kamu," putusku akhirnya. Dan kembali memfokuskan diri pada disain proyek The Perfect House. 

***

Usai melaksanakan sholat Jumat di mesjid yang jaraknya tak begitu jauh dari kantor.

Tulalit tulalit...

Sebuah pesan WA masuk ke gawaiku.

Assalamualaikum, Aa Noval. Lagi ngapain neh? Masih sibuk kerja ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun