Sengaja kutekankan poin yang terakhir itu. Karena apa? Karena aku tak mau lagi mengalami hal seperti saat bersama Mr. Chou dulu. Apalagi klienku itu bukan hanya satu. Biasanya, ada sedikitnya dua klien yang kupegang dalam sekali waktu. Jadi, aku tak mau berat sebelah dan lebih mementingkan satu klien saja.
"Ok. Saya deal, Bang." Bu Dokter segera saja menyodorkan tangannya dan aku pun menyambutnya. Sang suami kulihat sempat akan melontarkan protesnya lewat tatapan matanya, tapi tak jadi. Hingga akhirnya...
"Ok. Saya pun sepakat, Bang. Kapan kita mulai kerjasama ini?" tanya Sang suami seraya ikut menyalamiku.
Well, kesepakatan pun akhirnya diraih. Dan mulai detik ini... selamat datang kembali kepala senut-senut. Semoga saja pasangan ini tidak sampai  membuatku harus menggebrak meja kerja dan melampiaskan kemarahan kepada sekretarisku yang super baik dan sabar itu.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H