Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerbung | The Office Boy [3]: Aku Sekarat?

9 Februari 2017   17:37 Diperbarui: 26 April 2017   20:00 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kucoba memegang sebuah kursi terdekat. Tapi ya, percuma. Semua tampak bias. Aku kini benar-benar tak bisa menyentuh apapun juga.

Fuih! Kuhembuskan napas panjang. Akhirnya aku pun memilih keluar ruangan dan melangkah dengan gontai, menyusuri lorong panjang rumah sakit yang tampak lengang menjelang maghrib ini.

Ya, lebih baik memang aku keluar saja dari ruangan ICU daripada harus menyaksikan kesedihan dari orang-orang yang ternyata diam-diam menyayangiku. Terutama Aldo. Aku tak pernah menyangka kalau kebawelannya selama ini–yang seringkali membuatku dongkol dan risih–merupakan bukti kepedulian dan sayangnya ia kepadaku. Ah!

Kuhela napas dan mencoba mengingat-ingat lagi kejadian beberapa hari belakangan ini. Hm... seingatku, kemarin dan kemarinnya lagi, aku masih berada di sebuah kantor stasiun televisi swasta bernama Paramount TV dan berperan di sana sebagai OB (Office Boy). 

Dan seingatku pula, aku ini nyata dan dapat disentuh serta berkomunikasi normal dengan orang lain. Buktinya, aku bisa berseteru dengan si Jutek Lidya dan juga mengobrol asyik dengan Abdul di pantry. Bahkan, aku juga bisa bertemu langsung dengan news anchor idola yang seringkali menjadi buah bibir di kalangan para pria jomblo dan juga di media sosial saat aku menjadi konsultan di PT. Triguna Jaya.

Tapi hari ini? Kenapa sekarang aku malah terlihat bagaikan hantu gentayangan dimana tubuhku terbaring koma di ranjang elektrik ruang ICU sebuah rumah sakit swasta?

Aku menggeleng keras. Aku benar-benar tak ingat apa penyebab aku koma dan bisa berada di rumah sakit ini.

Ya, memang apa penyebab gue koma? Dan kalo memang gue koma, lantas tubuh siapa yang gue pakai untuk menjadi OB di Paramount TV?

“Tubuh yang elu pake itu tubuh gue. Paham lu?”

Hah?

Sebuah suara asing yang berasal dari arah belakang benar-benar mengagetkanku. Dan saat kubalikkan tubuh, sesosok pria mirip denganku tengah tersenyum sinis sambil menatapku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun