"Tapi kan tanggung. UAS (Ujian Akhir Semester) baru akan berlangsung Februari. Habis itu libur semester. Kenapa kamu nggak ambil cuti di semester depan aja?"
Tapi hanya gelengan kepala si Barithon saja yang keluar. Itu pun tanpa disertai penjelasan yang akhirnya membuat Alya makin tak mengerti, ada apa sebenarnya dengan si Barithon?
***
"Al, lu ke mana aja sih? Ditelepon dari tadi pagi, hape lu nggak aktif-aktif?" Semprot Retno dari seberang. Alya yang memang baru mengaktifkan ponselnya ba'da maghrib hanya melongo heran.
"Lho, emangnya kenapa, No? Seharian ini gue sibuk di Kopma (Koperasi Mahasiswa), karena Kopma mau ngadain bakti sosial di akhir tahun," terang Alya panjang-lebar.
"Trus, kenapa hape lu nggak aktif?" Retno masih emosi. Ia kesal sekali tampaknya ke Alya.
"Yaaa... malas aja. Soalnya lagi riweuh di Kopma. Makanya gue matiin aja hape, takut nggak konsen pikiran gue ke acaranya Kopma."
"Dan akhirnya lu bakal menyesal seumur hidup lu, Al. Karena Yudha alias si Barithon udah nggak ada lagi sejak semalam."
"Maksud lu?"
"Yudha meninggal semalam, Al. Kata abangnya, ia kesetrum listrik saat tengah membetulkan antena tv di rumahnya di kampung. Saat itu, hujan deras disertai petir dan guntur tengah turun di sana."
Apa?! Hah?! Ponsel dalam genggaman Alya pun terlepas sudah.