Nah, lebih sulit lagi kan, untuk dilacak? Kembali Viona mendesah.
Akhirnya, puisi-puisi dari Si Pengagum Rahasia itu Viona simpan di laci meja kerjanya. Sedangkan setangkai white lily segar itu segera saja berpindah tempat ke dalam pot kristal bening pemberian dari Bowo yang telah terisi air.
***
Seorang pemuda berkebutuhan khusus, berusia sembilan belas tahun, terlihat asyik ketak-ketik di atas keyboard laptop yang tengah menyala. Rupanya ia sedang menulis sebuah puisi untuk sang pujaan hati, guru sekolahnya di SLB Budi Daya.
Â
Karena kesucian hati, kekuatan jiwa
Bukan karena raga ini
Aku memang tak sempurna
Tapi percayalah...
Cintamu termilikiku kelak
Â