"Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan janganlah kamu membawa urusan itu kepada hakim, agar kamu dapat memakan harta orang lain dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui."
Ayat ini menegaskan bahwa setiap transaksi dalam bisnis harus dilakukan dengan keadilan dan tanpa menipu atau merugikan orang lain.
2. Berorientasi pada Kesejahteraan Sosial
Bisnis yang dijalankan harus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Ini sejalan dengan prinsip menjaga jiwa dan menjaga keturunan. Pengusaha yang bijaksana akan selalu memperhatikan kesejahteraan pekerjanya, memberi kesempatan bagi mereka untuk berkembang, dan memastikan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan bermanfaat bagi konsumen.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi:
"Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang berusaha untuk memberikan manfaat kepada umat manusia." (HR. Tirmidzi)
3. Menghindari Riba dan Praktik Harus
Islam sangat menekankan untuk menghindari praktik riba dalam bisnis. Dalam Surah Al-Baqarah (2:275), Allah berfirman:
"Orang-orang yang memakan riba tidak akan dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan karena sentuhan penyakit gila. Yang demikian itu adalah karena mereka berkata: 'Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba.' Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba."
Praktik riba yang merugikan pihak lain tidak hanya dilarang, tetapi juga bertentangan dengan tujuan syariat untuk menjaga harta secara adil dan tidak menindas pihak lain. Oleh karena itu, bisnis yang sesuai dengan maqashid syariah harus menghindari transaksi yang melibatkan riba dan mencari alternatif pembiayaan yang lebih berkeadilan.
4. Tanggung Jawab Lingkungan