Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maqashid Syaria'ah dan Hakikat Hidup:Menyelaraskan Kehidupan Pribadi dan soal dalam Islam

21 Desember 2024   19:46 Diperbarui: 21 Desember 2024   19:46 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali Mutaufiq, S.E., M., CAIA.,CODS

Islam tidak hanya memberikan petunjuk tentang ibadah kepada Allah, tetapi juga mengatur hubungan antar sesama manusia, kehidupan sosial, dan bagaimana manusia seharusnya hidup di dunia ini. Salah satu konsep utama yang mengatur seluruh aspek kehidupan dalam Islam adalah maqashid syari'ah, yang merupakan tujuan-tujuan syariat yang ingin dicapai untuk memastikan tercapainya kemaslahatan (kebaikan) umat manusia dan terhindarnya kemudharatan (kerusakan). Maqashid syari'ah ini bukan hanya berkaitan dengan kehidupan spiritual, tetapi juga memiliki kaitan erat dengan kehidupan pribadi dan sosial umat Islam.

Dalam artikel ini, akan dibahas bagaimana maqashid syari'ah menyelaraskan kehidupan pribadi dan sosial seseorang dalam Islam, serta bagaimana ajaran-ajaran Islam mendukung pengembangan pribadi yang baik sambil tetap memperhatikan hak dan kewajiban sosial.

1. Maqashid Syari'ah: Tujuan-Tujuan Utama dalam Islam

Maqashid syari'ah secara umum merujuk pada tujuan atau maksud yang ingin dicapai oleh syariat Islam, yang terdiri dari lima hal utama yang harus dijaga dan dilindungi, yaitu:

  1. Agama (Din) -- Melindungi agama agar umat Islam dapat beribadah dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya.
  2. Nyawa (Nafs) -- Melindungi kehidupan dan kesehatan umat manusia.
  3. Akal (Aql) -- Melindungi akal agar manusia dapat berpikir dengan bijaksana dan mengambil keputusan yang benar.
  4. Harta (Mal) -- Melindungi harta agar tidak dirampas dengan cara yang tidak sah atau merugikan orang lain.
  5. Keturunan (Nasl) -- Melindungi keturunan untuk memastikan keberlanjutan generasi yang baik.

Tujuan-tujuan ini tidak hanya berfokus pada kesejahteraan pribadi, tetapi juga berorientasi pada kemaslahatan sosial yang lebih luas, di mana kesejahteraan individu harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosialnya.

2. Hakikat Hidup dalam Islam: Keseimbangan antara Kehidupan Pribadi dan Sosial

Islam mengajarkan bahwa hidup di dunia ini adalah ujian dan kesempatan untuk beramal saleh, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Kehidupan pribadi dan sosial dalam Islam saling terkait erat dan tidak bisa dipisahkan. Setiap individu memiliki hak dan kewajiban terhadap dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, dan bahkan alam semesta.

Kehidupan Pribadi:

Kehidupan pribadi dalam Islam tidak hanya berkaitan dengan aspek ibadah, tetapi juga bagaimana seseorang menjaga kesejahteraan fisik dan mentalnya. Maqashid syari'ah memberikan kerangka kerja untuk memastikan bahwa individu hidup dengan penuh berkah dan tidak merugikan dirinya sendiri atau orang lain. Sebagai contoh, menjaga akal dan kesehatan tubuh adalah bagian dari maqashid syari'ah, yang memungkinkan seseorang untuk beribadah dengan baik dan menjalani hidup dengan bijaksana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun