b. Efisiensi Operasional
Digitalisasi memungkinkan UMKM untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka melalui penggunaan software manajemen bisnis, sistem pembayaran digital, dan otomatisasi proses produksi. Ini membantu mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas.
Menurut laporan McKinsey & Company, perusahaan yang menerapkan teknologi digital di sektor manufaktur dan distribusi dapat meningkatkan efisiensi hingga 20%. Untuk UMKM teknologi, adopsi software manajemen seperti ERP (Enterprise Resource Planning) atau CRM (Customer Relationship Management) sangat penting dalam mempermudah pengelolaan bisnis.
c. Inovasi Produk dan Layanan
Teknologi memungkinkan UMKM untuk lebih mudah berinovasi dalam pengembangan produk dan layanan. Dengan memanfaatkan teknologi seperti 3D printing, kecerdasan buatan, dan analisis data besar, UMKM bisa menghasilkan produk yang lebih sesuai dengan permintaan pasar dan kebutuhan konsumen.
Misalnya, beberapa UMKM di sektor teknologi telah memanfaatkan AI untuk menciptakan solusi baru dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan keuangan. UMKM seperti Gojek dan Traveloka adalah contoh sukses dalam mengadaptasi teknologi untuk memberikan layanan yang inovatif dan menarik.
3. Tantangan yang Dihadapi UMKM Teknologi di Indonesia
Meskipun terdapat banyak peluang, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia dalam mengadopsi Revolusi Industri 4.0, antara lain:
a. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
Keterbatasan keterampilan dan kemampuan teknis sumber daya manusia (SDM) menjadi tantangan utama bagi UMKM dalam mengimplementasikan teknologi baru. Berdasarkan laporan dari Kementerian Ketenagakerjaan, sekitar 80% pekerja di Indonesia masih kurang memiliki keterampilan digital yang memadai. Hal ini menjadi penghalang bagi UMKM untuk dapat memanfaatkan potensi penuh dari teknologi.
b. Akses Terbatas terhadap Pembiayaan