Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan untuk memastikan setiap aktivitas yang dilakukan menambah nilai sesuai ekspektasi pelanggan.
- Pemetaan Aliran Nilai (Value Stream Mapping):
Melakukan analisis proses untuk menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah.
- Menciptakan Aliran Lancar (Flow):
Memastikan produk bergerak tanpa hambatan dalam proses produksi.
- Menggunakan Sistem Tarikan (Pull System):
Produksi hanya dilakukan saat ada permintaan nyata dari pelanggan.
- Penyempurnaan Berkelanjutan (Continuous Improvement):
Menciptakan budaya untuk terus meningkatkan proses melalui inovasi dan pembelajaran.
Langkah-Langkah Implementasi Lean Manufacturing dalam Manajemen Operasional
- Identifikasi Pemborosan
Lean Manufacturing mengklasifikasikan pemborosan menjadi tujuh jenis (Seven Wastes of Lean):
- Overproduction
- Waiting
- Transportation
- Overprocessing
- Inventory
- Motion
- Defects
- Standarisasi Proses Produksi
Membuat prosedur operasi standar untuk mengurangi variabilitas dan memastikan efisiensi produksi.
- Penerapan Just-In-Time (JIT)
Mengurangi inventori dengan memastikan bahan baku tiba tepat waktu sesuai kebutuhan produksi.
- Peningkatan Keterlibatan Karyawan
Memberikan pelatihan Lean kepada karyawan dan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam perbaikan proses.
- Penggunaan Teknologi dan Data
Memanfaatkan teknologi seperti sistem ERP atau perangkat lunak Lean untuk memantau alur kerja secara real-time.